. ROMBONGAN IBLIS DATANG KETIKA MANUSIA SEDANG SAKARATUL MAUT! ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Jin kafir alias Syaitan dan Iblis si Laknatullah senantiasa mengganggu manusia, yakni dengan memberikan was-was (bisikan syaitan) ke dalam dada manusia, semenjak manusia lahir ke dunya sampai manusia dikuburkan ke dalam tanah (sampai mati).
Godaan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat ketika sakaratul maut berlangsung.
Iblis si Laknatullah mempunyai golongan dan rombongan untuk mengganggu manusia.
- Rombongan Iblis yang pertama.
Akan datang Iblis si Laknatullah menyerupai emas; perak dan lain-lain serta makanan dan minuman yang lezat.
Maka, jika orang yang sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak, maka diraba dan disentuhnya barang Iblis si Laknatullah itu, di waktu nyawa manusia (ruh manusia) hampir putus dari raganya.
Inilah yang dinamakan Mati lalai kepada Allah Swt.
- Rombongan Iblis yang kedua.
Rombongan Iblis yang kedua ini akan datang menyerupai binatang yang ditakuti seperti harimau, singa dan ular.
Maka apabila orang yang sedang Sakaratul Maut memandang binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat.
Seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya.
Inilah mati yang disebut dengan Mati lalai kepada Allah Swt.
- Rombongan Iblis yang ketiga.
Akan datang Iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan menyerupai binatang kesayangannya. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah Swt. Dia mati didalam keadaan berdosa dan Fasiq dan Munafiq, maka nerakalah tempatnya.
- Rombongan Iblis yang keempat.
Rombongan Iblis yang keempat saat sakaratul maut, akan datang Iblis menyerupai sesuatu yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya.
Maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu.
Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai orang yang mati fasiq dan munafiq.
- Rombongan Iblis yang kelima.
Rombongan Iblis yang kelima di saat manusia sedang sakaratul maut, akan datang Iblis si Laknatullah menyerupai sanak saudara orang yang hendak mati itu, seperti orangtua nya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan makanan dan minuman lalu dia pun mengulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh orangtua jelmaan Iblis si Laknatullah tersebut.
- Rombongan Iblis yang keenam.
Akan datang Iblis si Laknatullah kepada manusia yang akan meninggal dunia sambil menyamar sebagai ulama’-ulama’ yang membawa banyak kitab-kitab, lalu Iblis si Laknatullah berkata: “Wahai muridku, lama sudah kami menunggumu, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu kami bawakan kepada kamu dokter dan obat untukmu.” Lalu diminumnya obat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang lagi.
Lalu datang pula Iblis yang menyerupai ulama’ dengan berkata: “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?”
Orang yang sedang sakaratul maut berkata: “Aku tidak tahu”.
Iblis yang sedang menyamar menjadi seorang ulama’ itu berkata: “Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama’ yang tinggi dan hebat, baru saja kembali dari ‘alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cobalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Dzat Allah Swt hendaklah kamu patuh kepada kami.”
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut).
Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulama’ palsu tersebut (yakni Iblis si Laknatullah): “Bagaimanakah Dzat Allah itu?”
Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.
Lalu ulama’ palsu itu (Iblis) berkata: “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu.”
Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.
Iblis berkata: “Nah itulah Dzat Allah yang patut kita sembah!”
Orang yang dalam sakaratul maut berkata: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu benda besar ini ada kiri dan kanannya, mempunyai atas dan bawah, mempunyai depan dan belakang. Sedangkan Dzat Allah tidak menyerupai makhluk-Nya; Sempurna; Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang diketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini.”
Didalam keraguan itu maka Malaikat Maut (Malaikat Izra’il) pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunya ini.
- Rombongan Iblis yang ketujuh.
Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari tujuh-puluh dua barisan sebab dari menjadi tujuh-puluh dua barisan ialah karena dia menepati Iktikad Muhammad Saw bahwasanya ummat Muhammad Saw akan terbagi kepada tujuh-puluh tiga barisan.
Satu barisan/golongan yang benar yaitu ahlul sunnah wal jama’ah, sedangkan ketujuh-puluh dua golongan yang lain masuk ke neraka karena sesat.
Ketahuilah bahwa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan tujuh-puluh dua macam yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sedang sakaratul maut.
Oleh karena itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin ‘Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah)’ untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Iblis dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-sungguh menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut.
Disebutkan didalam sebuah hadits yang artinya, Rasulullah Saw bersabda: “Ajarkanlah oleh kamu (orang yang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: ‘Laa Ilaaha Illallah (Tidak Tuhan yang berhak disembah selain Allah)’!”.
Wallahu a'lam bishshawab, ..
qobiltu...semoga Allah mewafatkan kita dalam husnul khatimah. amiiin
BalasHapus