ARTIKEL INI KHUSUS DEWASA DILARANG KERAS MEMBUKA DAN MEMBACANYA
ANAK DIBAWAH UMUR
KAMI ADMIN BLOG IKS MENERIMA ARTIKEL KEILMUAN APAPUN, SILAHKAN
KIRIM KEemail ke mrsyahrudin8@gmail.com atau ke facebook saya
(silahkan klik disini) Rudi Banjarmasin akan terhubung dgn fb
saya
ATAU SMS / WhatsApp KE +62852 4965 9667
syaratnya bukan copy/jiplak dari blog/grup manapun dan keilmuan yg dikirim telah teruji kemanjurannya,bukan
ilmu asal-asalan
”.harap untuk tidak mengirim mahar
dalam bentuk uang dan apabila masih mengirim juga itu diluar tanggung jawab
saya baik secara hukum Negara dan agama”
Oleh fb Muzij .
Keutamaan
Ratib Al-Haddad Makna Ratib Perkataan Ratib mempunyai banyak arti, Ratib yang
dimaksud disini berasal dari perkataan رَتَّبَ yang artinya mengatur atau
menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Ratib
Al-Athos terdiri dari dzikir, ayat-ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a yang telah
disusun oleh Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos yang dibaca juga pada
waktu-waktu tertentu seperti Sembahyang sunnah Rawatib yang merupakan diantara
sembahyang-sembahyang sunnah yang diamalkan pada waktu yang tertentu oleh Nabi
Muhammad SAW. Istilah Ratib digunakan kebanyakan di negeri Hadhramaut dalam
menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan zikir yang sedikit
(seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali), senang diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu
tertentu yaitu sekali pada waktu pagi dan sekali pada waktu malam. Diantaranya
ada Ratib Al-Haddad, Ratib Alaydrus, Ratib Al-Muhdhor, dan lain-lain.
Cerita-cerita yang dikumpulkan mengenai kelebihan Ratib Al-Haddad banyak
tercatat dalam buku Syarah Ratib Al-Haddad, antaranya: Seorang yang mencintai
keturunan Sayyid, berkata: “Suatu ketika saya berangkat dari negeri Ahsa’i
menuju ke Hufuf. Di perjalanan itu saya melihat kaum Badwi yang biasanya
merampas hak orang yang melintasi perjalanan itu. Saya pun berhenti dan duduk,
di mana tempat itu pula saya gariskan tanahnya mengelilingiku dan saya duduk di
tengah-tengahnya membaca Ratib ini. Dengan kuasa Allah mereka telah berlalu di
hadapanku seperti orang yang tidak melihat apa-apa, sedang aku melihat mereka.”
Apa yang diberitakan oleh seorang Arif Billah Abdul Wahid bin Subait Az-Zarafi,
katanya: Ada seorang penguasa yang kejam yang dikenal dengan nama Tahmas yang
juga dikenal dengan nama Nadir Syah. Tahmas ini adalah seorang penguasa ajam
yang telah menguasai banyak dari negeri-negeri di sekitarannya. Dia telah
menyiapkan tentaranya untuk memerangi negeri Aughan. Sultan Aughan yang bernama
Sulaiman mengutus seseorang kepada Imam Habib Abdullah Haddad memberitahunya,
bahwa Tahmas sedang menyiapkan tentera untuk menyerangnya. Maka Habib Abdullah
Haddad mengirim Ratib ini dan menyuruh Sultan Sulaiman dan rakyatnya
membacanya. Sultan Sulaiman pun mengamalkan bacaan Ratib ini dan memerintahkan
tentaranya dan sekalian rakyatnya untuk membaca Ratib ini dengan bertitah: “Kita
tidak akan dapat dikuasai Tahmas kerana kita mempunyai benteng yang kuat, yaitu
Ratib Haddad ini.” Benarlah apa yang dikatakan Sultan Sulaiman itu, bahwa
negerinya terlepas dari penyerangan Tahmas dan terselamat dari angkara murka
penguasa yang kejam itu dengan berkah Ratib Haddad ini. Suatu pengalaman lagi
dari Sayyid Awadh Barakat Asy-Syathiri Ba’alawi ketika dia belayar dengan
kapal, lalu kapal itu telah tersesat jalan sehingga membawanya terkandas di
pinggir sebuah batu karang. Ketika itu angin juga macet tidak dapat
menggerakkan kapal itu keluar dari bahaya. Kami sekalian merasa bimbang, lalu
kami membaca Ratib ini dengan niat Alloh akan menyelamatkan kami. Maka dengan
kuasa Allah SWT datanglah angin dan menarik kami keluar dari tempat itu menuju ke
tempat tujuan kami.Maka kerana itu saya amalkan membaca Ratib ini. Pada suatu
malam saya tertidur sebelum membacanya, lalu saya bermimpi Habib Abdullah Al-
Haddad datang mengingatkanku supaya membaca Ratib ini, dan saya pun tersadar
dari tidur dan terus membaca Ratib Haddad itu. Di antaranya lagi, apa yang
diberitakan oleh Sayyid Ali bin Hassan, penduduk Mirbath, katanya: “Sekali
peristiwa aku tertidur sebelum aku membaca Ratib, aku lalu bermimpi datang
kepadaku seorang Malaikat mengatakan kepadaku: “Setiap malam kami para Malaikat
berkhidmat buatmu begini dan begitu dari bermacam-macam kebaikan, tetapi pada
malam ini kami tidak membuat apa-apa pun karena engkau tidak membaca Ratib. Aku
kemudian terjaga dari tidur lalu membaca Ratib Haddad itu dengan serta-merta.
Setengah kaum Sayyid bercerita tentang pengalamannya: “Jika aku tertidur ketika
aku belum menyelesaikan bacaan Ratib Hadad, aku bermimpi melihat berbagai-bagai
hal yang mengherankan, tetapi jika sudah menghabiskan bacaannya, tidak bermimpi
apa-apa pun.” Di antara yang diberitakan lagi, bahawa seorang pecinta kaum
Sayyid, Muhammad bin Ibrahim bin Muhammad Mughairiban yang tinggal di negeri
Shai’ar, dia bercerita: “Dari adat kebiasaan Sidi Habib Zainul Abidin bin Ali
bin Sidi Abdullah Haddad yang selalu aku berkhidmat kepadanya, yaitu dia tidak
pernah sekalipun meninggalkan bacaan Ratib ini. Tiba-tiba suatu malam kami
tertidur pada awal waktu Isya’, kami tidak membaca Ratib dan tidak
bersembahyang Isya’, semua orang termasuk Sidi Habib Zainul Abidin. Kami tidak
sadarkan diri melainkan di waktu pagi, di mana kami dapati sebagian rumah kami
terbakar. Kini tahulah kami bahwa semua itu berlaku karena tidak membaca Ratib
ini. Sebab itu kemudian kami tidak pernah meninggalkan bacaannya lagi, dan
apabila sudah membacanya kami merasa tenteram, tiada sesuatupun yang akan
membahayakan kami, dan kami tidak bimbang lagi terhadap rumah kami, meskipun ia
terbuat dari dedaunan korma, dan bila kami tidak membacanya, hati kami tidak
tenteram dan selalu kebimbangan.” Saya rasa cukup dengan beberapa cerita yang
saya sampaikan di sini mengenai kelebihan Ratib ini dan anda sendiri dapat
meneliti , sehingga Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait sendiri pernah
mengatakan dalam bukunya Ghayatul Qasd Wal Murad, bahawa roh Saiyidina penyusun
Ratib ini akan hadir apabila dibaca Ratib ini, dan di sana ada lagi
rahasia-rahasia kebatinan yang lain yang dapat dicapai ketika membacanya dan
ini adalah mujarab dan benar-benar mujarab, tidak perlu diragukan lagi. Berkata
Habib Alwi bin Ahmad, penulis Syarah Ratib Al-Haddad: “Siapa yang melarang
orang membaca Ratib ini dan juga wirid-wirid para salihin, niscaya dia akan
ditimpa bencana yang berat daripada Allah Ta’ala, dan hal ini pernah berlaku
dan bukan omong kosong.” Berkata Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait
Ba’alawi di dalam kitabnya Ghayatul Qasd Wal Murad: Telah berkata Saiyidina
Habib Abdullah Haddad: “Siapa yang menentang atau membangkang orang yang
membaca Ratib kami ini dengan secara terang-terangan atau disembunyikan pembangkangannya
itu akan mendapat bencana seperti yang ditimpa ke atas orang-orang yang
membelakangi zikir dan wirid atau yang lalai hati mereka dari berzikir kepada
Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa yang berpaling dari
mengingatiKu, maka baginya akan ditakdirkan hidup yang sempit.” ( suratat Thoh
ayat 124 )
warning...???
semua keilmuan yg ada diblog ini sudah diihlaskan pengizajah,tampa mahar/biaya
apapun lagi,baik penyatuan,sabatin atau istilah apapun juga,harap berhati-hati
terhadap penipun.
SARAN SAYA sebagai ADMIN , BAGI YG INGIN BERTANYA LANGSUNG KEPENGIZAJAH UNTUK
MEMBERIKAN MAHAR PULSA IHLAS,SEBAGAI ganti biaya balas sms dan PENAJAM SEBUAH
KEILMUAN, AGAR ILMU YANG KALIAN AMBIL TAJAM DAN BERMAMFAAT.
bagi kawan kawan yg ingin berimfaq
dan shadakah atu menyumbang kepada bolog saya ini silahkan transfer ke BANK
BRI UNIT BATI-BATI : 4554-01-005033-53-2 atas nama
SAHRUDIN,KABUPATEN TANAH LAUT,KAL-SEL.
Nb.isi artikel diluar tanggung
jawab saya selaku admin dan pengelola blog