*Blog ini
didirikan untuk
melestarikan kearipan budaya ilmu nusantra agar tidak dilupakan dan punah
ditelan zaman dilupakan anak cucu kita,kalau bukan kita yg melestarikan siapa
lagi,kalau tidak sekarang kapan lagi,bangsa yang besar adalah bangsa yg tidak
melupakan sejarah dan menghargai budayanya.
*hak cipta
dilindungi undang-undang dilarang menyebarluaskan tanpa izin dari admin atau
pemilik/penulis keilmuan.
ARTIKEL
INI KHUSUS DEWASA DILARANG KERAS MEMBUKA DAN MEMBACANYA ANAK DIBAWAH UMUR KAMI
ADMIN BLOG IKS MENERIMA ARTIKEL KEILMUAN APAPUN, SILAHKAN KIRIM KEemail ke mrsyahrudin8@gmail.com ATAU
SMS / WhatsApp KE +62852 4965 9667 atau fb sayahttps://web.facebook.com/rudi.banjarmasin.5 syaratnya bukan copy/jiplak dari blog/grup manapun asli karya tulis tangan sendiri
”.harap untuk tidak mengirim mahar dalam bentuk uang dan apabila masih
mengirim juga itu diluar tanggung jawab saya baik secara hukum Negara dan
agama”
Oleh fb Muzij .
silahkan gabung dengan grup ilmu kekayaan sejati di Facebook klik disini. https://www.facebook.com/groups/mrsyahrudin8/ ( blog Ilmu kekayaan
sejati)
Ruslan Kasmiri
IJAZAH WIRID KH. ABDUL HAMID
PASURUAN
Suatu ketika ada seseorang meminta nomer togel ke Kyai Hamid. Oleh Kyai Hamid diberi dengan syarat jika dapat togel maka uangnya harus dibawa kehadapan Kyai Hamid. Maka orang tersebut benar-benar memasang nomer pemberian Kyai Hamid dan menang. Saran ditaati uang dibawa kehadapan Kyai Hamid. Oleh kyai uang tersebut dimasukan ke dalam bejana dan disuruh melihat apa isinya. Terlihat isinya darah dan belatung. Kyai Hamid berkata “tegakah saudara memberi makan anak istri saudara dengan darah dan belatung?” Orang tersebut menangis dan bertobat.
Suatu ketika ada seseorang meminta nomer togel ke Kyai Hamid. Oleh Kyai Hamid diberi dengan syarat jika dapat togel maka uangnya harus dibawa kehadapan Kyai Hamid. Maka orang tersebut benar-benar memasang nomer pemberian Kyai Hamid dan menang. Saran ditaati uang dibawa kehadapan Kyai Hamid. Oleh kyai uang tersebut dimasukan ke dalam bejana dan disuruh melihat apa isinya. Terlihat isinya darah dan belatung. Kyai Hamid berkata “tegakah saudara memberi makan anak istri saudara dengan darah dan belatung?” Orang tersebut menangis dan bertobat.
Setiap pergi ke manapun Kyai
Hamid selalu didatangi oleh umat, yang berduyun duyun meminta doa padanya.
Bahkan ketika naik haji ke mekkah pun banyak orang tak dikenal dari berbagai
bangsa yang datang dan berebut mencium tangannya. darimana orang tau tentang
derajat Kyai Hamid? Mengapa orang selalu datang memuliakannya? Konon inilah
keistimewaan beliau, beliau derajatnya ditinggikan oleh Allah SWT.
Pada suatu saat orde baru ingin
mengajak Kyai Hamid masuk partai pemerintah. Kyai Hamid menyambut ajakan itu
dengan ramah dan menjamu tamunya dari kalangan birokrat. Ketika surat
persetujuan masuk partai pemerintah itu disodorkan bersama pulpennya, Kyai
Hamid menerimanya dan menandatanganinya. Anehnya pulpen tak bisa keluar tinta,
diganti polpen lain tetap tak mau keluar tinta. Akhirnya Kyai Hamid berkata:
“Bukan saya yang gak mau tanda tangan, tapi bolpointnya gak mau”. Itulah Kyai
Hamid dia menolak dengan cara yang halus dan tetap menghormati siapa saja yang
bertamu kerumahnya.
Inilah beberapa dari banyak
karomah Kyai Hamid. Kyai Hamid adalah realita nyata tentang munculnya seorang
hamba Allah yang mempunyai kekuatan ma’rifat billah yang mumpuni dan kekuatan
musyahadah atas nur tajalli dengan maqam wilayah yang amat tinggi. Dan kekuatan
tersebut tentu tidak mungkin beliau dapatkan dengan serta merta tanpa melalui
tahapan-tahapan amaliyah dan maqamat tarekat yang beliau jalani dan beliau
istiqamahkan. Setidaknya -dari sirah Kyai Hamid yang dapat kita baca-, kualitas
amaliyah dan maqamat itulah yang selalu beliau pancarkan dalam setiap gerak
langkah beliau. Kewara’an, kezuhudan, ketawadlu’an, kesabaran, keistiqamahan,
dan riyadlah.
Dan yang jelas, kekuatan ma’rifat
dan wilayah tersebut hingga saat ini telah menjadi hamparan hikmah yang maha
luas dan menebarkan harum pada sanubari tiap orang yang mengenalnya. Hingga
siapapun tak akan pernah kehabisan untuk mengais suri tauladan atas keagungan
akhlaknya dan menempa keberkahan yang telah beliau sebarkan dalam setiap relung
hati dan palung hidup kita.
Sebelum menjadi kyai, semasa
beliau mondok di Termas, Abdul Hamid (nama asli Kyai Hamid) banyak melakukan
suluk tarekat secara sirri. Seperti sering pergi ke gunung dekat pondok Termas
untuk melakukan khalwat dan dzikir. Tapi kalau ada orang datang, ia pura-pura
mantheg (mengetapel) agar orang tidak tahu bahwa dia sedang berkhalwat. Amalan
wirid juga sering beliau baca disela-sela aktifitasnya sebagai seorang santri.
Bahkan, ketika sering diajak begadang untuk mencari jangkrik, Kyai Hamid segera
membaca wirid ketika teman-temannya tidak melihatnya.
Lambat laun, aktifitas suluk Kyai
Hamid dengan dzikir sirri (qalbi) dan membaca awrad semakin intens dilakukan di
kamar Pondok. Bahkan diceritakan, semakin hari, Kyai Hamid semakin jarang
keluar dari kamar untuk melakukan dzikir dan wirid tarekat tersebut.
Sampai-sampai, kawan-kawannya menggodanya dengan mengunci pintu kamar dari
luar.
Beliau bersikap hormat pada
siapapun. Dari yang miskin sampai yang kaya, dari yang jelata sampai yang
berpangkat, semua dilayaninya, semua dihargainya. Misalnya, bila sedang
menghadapi banyak tamu, beliau memberikan perhatian pada mereka semua. Mereka
ditanyai satu per satu sehingga tak ada yang merasa disepelekan. “Yang paling
berkesan dari Kiai Hamid adalah akhlaknya: penghargaannya pada orang, pada
ilmu, pada orang alim, pada ulama. Juga tindak tanduknya,” kata Mantan Menteri
Agama, Prof. Dr. Mukti Ali, yang pernah menjadi junior sekaligus anak didiknya
di Pesantren Tremas.
Beliau sangat menghormat pada
ulama dan habaib. Di depan mereka, sikap beliau layaknya sikap seorang santri
kepada kiainya. Bila mereka bertandang ke rumahnya, beliau sibuk melayani.
Misalnya, ketika Sayid Muhammad ibn Alwi Al-Maliki, seorang ulama kondang Mekah
(yang baru saja wafat), bertamu, beliau sendiri yang mengambilkan suguhan, lalu
mengajaknya bercakap sambil memijatinya. Padahal tamunya itu lebih muda usia.
Sikap tawadhu’ itulah, antara
lain, rahasia “keberhasilan” beliau. Karena sikap ini beliau bisa diterima oleh
berbagai kalangan, dari orang biasa sampai tokoh. Para kiai tidak merasa
tersaingi, bahkan menaruh hormat ketika melihat sikap tawadhu’ beliau yang
tulus, yang tidak dibuat-buat. Derajat beliau pun meningkat, baik di mata Allah
maupun di mata manusia. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW., “Barangsiapa
bersikap tawadhu’, Allah akan mengangkatnya.”
Beliau sangat penyabar, sementara
pembawaan beliau halus sekali. Sebenarnya, di balik kehalusan itu tersimpan
sikap keras dan temperamental. Hanya berkat riyadhah (latihan) yang panjang,
beliau berhasil meredam sifat cepat marah itu dan menggantinya dengan sifat
sabar luar biasa. Riyadhah telah memberi beliau kekuatan nan hebat untuk
mengendalikan amarah.
Beliau, misalnya, dapat menahan
amarah ketika disorongkan oleh seorang santri hingga hampir terjatuh. Padahal,
santri itu telah melanggar aturan pondok, yaitu tidak tidur hingga lewat pukul
9 malam. Waktu itu hari sudah larut malam. Beliau disorongkan karena dikira
seorang santri. “Sudah malam, ayo tidur, jangan sampai ketinggalan salat subuh
berjamaah,” kata beliau dengan suara halus sekali.
Beliau juga tidak marah mendapati
buah-buahan di kebun beliau habis dicuri para santri dan ayam-ayam ternak
beliau ludes dipotong mereka. “Pokoknya, barang-barang di sini kalau ada yang
mengambil (makan), berarti bukan rezeki kita,” kata beliau.
Pada saat-saat awal beliau memimpin Pondok Salafiyah, seorang tetangga sering melempari rumah beliau. Ketika tetangga itu punya hajat, beliau menyuruh seorang santri membawa beras dan daging ke rumah orang tersebut. Tentu saja orang itu kaget, dan sejak itu kapok, tidak mau mengulangi perbuatan usilnya tadi. Beliau juga tidak marah ketika seorang yang hasud mencuri daun pintu yang sudah dipasang pada bangunan baru di pondok.
Melalui riyadhah dan mujahadah (memerangi hawa nafsu) yang panjang, beliau telah berhasil membersihkan hati beliau dari berbagai penyakit. Tidak hanya penyakit takabur dan amarah, tapi juga penyakit lainnya. Beliau sudah berhasil menghalau rasa iri dan dengki. Beliau sering mengarahkan orang untuk bertanya kepada kiai lain mengenai masalah tertentu. “Sampeyan tanya saja kepada Kiai Ghofur, beliau ahlinya,” kata beliau kepada seorang yang bertanya masalah fiqih. Beliau pernah marah kepada rombongan tamu yang telah jauh-jauh datang ke tempat beliau, dan mengabaikan kiai di kampung mereka. Beliau tak segan “memberikan” sejumlah santrinya kepada KH. Abdur Rahman, yang tinggal di sebelah rumahnya, dan kepada Ustaz Sholeh, keponakannya yang mengasuh Pondok Pesantren Hidayatus Salafiyah.
Pada saat-saat awal beliau memimpin Pondok Salafiyah, seorang tetangga sering melempari rumah beliau. Ketika tetangga itu punya hajat, beliau menyuruh seorang santri membawa beras dan daging ke rumah orang tersebut. Tentu saja orang itu kaget, dan sejak itu kapok, tidak mau mengulangi perbuatan usilnya tadi. Beliau juga tidak marah ketika seorang yang hasud mencuri daun pintu yang sudah dipasang pada bangunan baru di pondok.
Melalui riyadhah dan mujahadah (memerangi hawa nafsu) yang panjang, beliau telah berhasil membersihkan hati beliau dari berbagai penyakit. Tidak hanya penyakit takabur dan amarah, tapi juga penyakit lainnya. Beliau sudah berhasil menghalau rasa iri dan dengki. Beliau sering mengarahkan orang untuk bertanya kepada kiai lain mengenai masalah tertentu. “Sampeyan tanya saja kepada Kiai Ghofur, beliau ahlinya,” kata beliau kepada seorang yang bertanya masalah fiqih. Beliau pernah marah kepada rombongan tamu yang telah jauh-jauh datang ke tempat beliau, dan mengabaikan kiai di kampung mereka. Beliau tak segan “memberikan” sejumlah santrinya kepada KH. Abdur Rahman, yang tinggal di sebelah rumahnya, dan kepada Ustaz Sholeh, keponakannya yang mengasuh Pondok Pesantren Hidayatus Salafiyah.
Menghilangkan rasa takabur memang
sangat sulit. Terutama bagi orang yang memiliki kelebihan ilmu dan pengaruh.
Ada yang tak kalah sulitnya untuk dihapus, yaitu kebiasaan menggunjing orang
lain. Bahkan para kiai yang memiliki derajat tinggi pun umumnya tak lepas dari
penyakit ini. Apakah menggunjing kiai saingannya atau orang lain. Kiai Hamid,
menurut pengakuan banyak pihak, tak pernah melakukan hal ini. Kalau ada orang
yang hendak bergunjing di depan beliau, beliau menyingkir. Sampai KH. Ali
Ma’shum berkata, “Wali itu ya Kiai Hamid itulah. Beliau tidak mau menggunjing
(ngrasani) orang lain.”
Kiai Hamid, seperti para wali
lainnya, adalah tiang penyangga masyarakatnya. Tidak hanya di Pasuruan tapi
juga di tempat-tempat lain. Beliau adalah sokoguru moralitas masyarakatnya.
Beliau adalah cermin (untuk melihat borok-borok diri), beliau adalah teladan,
beliau adalah panutan. Beliau dipuja, di mana-mana dirubung orang, ke mana-mana
dikejar orang (walaupun beliau sendiri tidak suka, bahkan marah kalau ada yang
mengkultuskan beliau).
Tanggal 9 rabiul awal 1403 H
beliau berpulang ke rahmatulloh. Umat menangis, gerak kehidupan di Pasuruan
seakan terhenti. Ratusan ribu orang membanjiri Pasuruan, memenuhi relung Masjid
Agung Al Anwar dan alun alun serta memadati gang dan ruas jalan. Beliau
dimakamkan di belakang masjid agung Pasuruan. Ribuan umat menziarahinya setiap
waktu mengenang jasa dan cinta beliau kepada umat.
Seperti kebanyakan para kiai,
Kiai Hamid banyak memberi ijazah wirid kepada siapa saja. Biasanya ijazah
diberikan secaara langsung tapi juga pernah memberi ijazah melalui orang lain.
Diantara
ijazah beliau adalah:
1. Membaca SURAT AL-FATIHAH 100 kali tiap hari. Menurutnya, orang yang membaca ini bakal mendapatkan keajaiban-keajaiban yang tak terduga. Bacaan ini bisa dicicil setelah sholat Shubuh 30 kali, selepas shalat Dhuhur 25 kali, setelah Ashar 20 kali, setelah Maghrib 15 kali dan setelah Isya’ 10 kali.
2. Membaca HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL sebanyak 450 kali sehari semalam.
3. Membaca sholawat 1000 kali. Tetapi yang sering diamalkan Kiai Hamid adalah shalawat Nariyah dan Munjiyat.
4. Membaca kitab DALA’ILUL KHAIRAT. Kitab yang berisi kumpulan shalawat.
5. Wirid rutin AL-WIRD AL-LATHIF dan RATIB AL-HADDAD. Dua wirid yang diajarkan oleh Kyai Hamid dan diwariskan hingga sekarang kepada para santri dan keluarganya.
Terakhir, berikut Syiir doa beliau yang pernah dimuat di KWA
بسم الله الرّحمن الرّحيم
يَا رَبَّنا اعْتَرَفْنا * بِأَنَّنَا اقْتَرَفْنَا
Wahai Tuhan kami! kami mengakui telah berbuat dosa
وَاَنَّنَا اَسْرَفْنَا * عَلَى لَظَى اَشْرَفْنَا
Sungguh kami telah melampaui batas dan kami hampir masuk neraka ladho
فَتُبْ عَلَيْنَا تَوْبَةْ * تَغْسِلْ لِكُلِّ حَوْبَةْ
Maka berilah kami taubat, sucikanlah kami dari segala dosa
وَاسْتُرْ لَنَا الْعَوْرَاتِ * وَاَمِنِ الرَّوْعَاتِ
Tutuplah segala keburukan kami, amankanlah dari segala ketakutan
وَاغْفِرْ لِوَالِدِيْنَا * رَبِّ وَمَوْلُوْدِيْنَا
Wahai Tuhan ampunilah orang tua kami dan anak-anak kami
وَالْاَلِ وَالْاِخْوَانِ * وَسَائِرِالْخِلَّانِ
Ampunilah keluarga, teman-teman dan semua saudara
وَكُلِّ ذِيْ مَحَبَّةَ * أَوْ جِيْرَةٍ أَوْ صُحْبَحْ
Ampunilah kekasih, tetangga dan semua sahabat
وَالْمُسْلِمِيْنَ اَجْمَعْ * اَمِيْنَ رَبِّ اِسْمَعْ
serta semua muslim, Wahai Tuhan semoga Kau dengar kau kabulkan
فَضْلًا وَجُوْدًا مَّنَّا * لَا بِاكْتِسَابٍ مِنَّا
Dengan anugrah, kemurahan, dan kemuliaanMu, bukanlah sebab usaha kami
بِاالْمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ * نَحْظَى بِكُلِّ سُوْلِ
Dengan wasilah Rasul Terpilih, kami peroleh segala permintaan
صَلَّى وَسَلَّمْ رَبِّ * عَلَيْهِ عَدَّ الْحَبِّ
Semoga Allah memberi rahmat dan keselamatan kepada Rasul sebanyak bijian (sebanyak-banyaknya).
وَاَلِهِ وَالصَّحْبِ * عَدَدَ طَشِّ السُّحْبِ
Kepada dan keluarganya sebanyak rintikan hujan yang turun
وَالْحَمْدُ لِلْاِلَهِ * فِيْ الْبَدْءِ وَالتَّنَاهِى
Segala puji bagi Allah dari permulaan dan penghabisan
1. Membaca SURAT AL-FATIHAH 100 kali tiap hari. Menurutnya, orang yang membaca ini bakal mendapatkan keajaiban-keajaiban yang tak terduga. Bacaan ini bisa dicicil setelah sholat Shubuh 30 kali, selepas shalat Dhuhur 25 kali, setelah Ashar 20 kali, setelah Maghrib 15 kali dan setelah Isya’ 10 kali.
2. Membaca HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL sebanyak 450 kali sehari semalam.
3. Membaca sholawat 1000 kali. Tetapi yang sering diamalkan Kiai Hamid adalah shalawat Nariyah dan Munjiyat.
4. Membaca kitab DALA’ILUL KHAIRAT. Kitab yang berisi kumpulan shalawat.
5. Wirid rutin AL-WIRD AL-LATHIF dan RATIB AL-HADDAD. Dua wirid yang diajarkan oleh Kyai Hamid dan diwariskan hingga sekarang kepada para santri dan keluarganya.
Terakhir, berikut Syiir doa beliau yang pernah dimuat di KWA
بسم الله الرّحمن الرّحيم
يَا رَبَّنا اعْتَرَفْنا * بِأَنَّنَا اقْتَرَفْنَا
Wahai Tuhan kami! kami mengakui telah berbuat dosa
وَاَنَّنَا اَسْرَفْنَا * عَلَى لَظَى اَشْرَفْنَا
Sungguh kami telah melampaui batas dan kami hampir masuk neraka ladho
فَتُبْ عَلَيْنَا تَوْبَةْ * تَغْسِلْ لِكُلِّ حَوْبَةْ
Maka berilah kami taubat, sucikanlah kami dari segala dosa
وَاسْتُرْ لَنَا الْعَوْرَاتِ * وَاَمِنِ الرَّوْعَاتِ
Tutuplah segala keburukan kami, amankanlah dari segala ketakutan
وَاغْفِرْ لِوَالِدِيْنَا * رَبِّ وَمَوْلُوْدِيْنَا
Wahai Tuhan ampunilah orang tua kami dan anak-anak kami
وَالْاَلِ وَالْاِخْوَانِ * وَسَائِرِالْخِلَّانِ
Ampunilah keluarga, teman-teman dan semua saudara
وَكُلِّ ذِيْ مَحَبَّةَ * أَوْ جِيْرَةٍ أَوْ صُحْبَحْ
Ampunilah kekasih, tetangga dan semua sahabat
وَالْمُسْلِمِيْنَ اَجْمَعْ * اَمِيْنَ رَبِّ اِسْمَعْ
serta semua muslim, Wahai Tuhan semoga Kau dengar kau kabulkan
فَضْلًا وَجُوْدًا مَّنَّا * لَا بِاكْتِسَابٍ مِنَّا
Dengan anugrah, kemurahan, dan kemuliaanMu, bukanlah sebab usaha kami
بِاالْمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ * نَحْظَى بِكُلِّ سُوْلِ
Dengan wasilah Rasul Terpilih, kami peroleh segala permintaan
صَلَّى وَسَلَّمْ رَبِّ * عَلَيْهِ عَدَّ الْحَبِّ
Semoga Allah memberi rahmat dan keselamatan kepada Rasul sebanyak bijian (sebanyak-banyaknya).
وَاَلِهِ وَالصَّحْبِ * عَدَدَ طَشِّ السُّحْبِ
Kepada dan keluarganya sebanyak rintikan hujan yang turun
وَالْحَمْدُ لِلْاِلَهِ * فِيْ الْبَدْءِ وَالتَّنَاهِى
Segala puji bagi Allah dari permulaan dan penghabisan
warning...???
semua keilmuan yg ada diblog ini sudah diihlaskan pengizajah,tampa mahar/biaya
apapun lagi,baik penyatuan,sabatin atau istilah apapun juga,harap berhati-hati
terhadap penipun.
SARAN SAYA sebagai ADMIN
, BAGI YG INGIN BERTANYA LANGSUNG KEPENGIZAJAH UNTUK MEMBERIKAN MAHAR
PULSA IHLAS,SEBAGAI ganti
biaya balas sms
Sebagai
ucapan terimakasih anda atas adanya blog ini silahkan transfer Donasi uang ke
BANK BRI : 4554-01-005033-53-2 An. SAHRUDIN,donasi saya gunakan untuk biaya oprasional blogerr iks
ini.
Nb.isi
artikel saya ambil dari grup
FACEBOOK https://www.facebook.com/groups/mrsyahrudin8/
( blog Ilmu kekayaan sejati) isi artikel sepenuhnya tanggung jawab
pemosting / penulis/pemilik keilmuaan , diluar
tanggung jawab saya selaku admin dan pengelola blog,segala apapun akibat dari
dibacanya blog ini menjadi tanggung jawab peribadi pembaca masing-masing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar