Sandal rasulullah saw
Sirat Kawula
20 menit
20 menit
Sandal Rasulullah SAW
“Allahumma solli ala Sayyidina Muhammad”
Pada Zaman Rasul Saw dahulu, dengan alam padang pasir Mekkah dan Madinah yang panas di waktu siang dan dingin di waktu malam, maka Sandal merupakan kebutuhan penting saat itu. Sandal waktu itu umumnya terbuat dari kulit binatang.
“Allahumma solli ala Sayyidina Muhammad”
Pada Zaman Rasul Saw dahulu, dengan alam padang pasir Mekkah dan Madinah yang panas di waktu siang dan dingin di waktu malam, maka Sandal merupakan kebutuhan penting saat itu. Sandal waktu itu umumnya terbuat dari kulit binatang.
Bentuk Sandal Rasulullah Saw, dalam hadits diriwayatkan Abu Qatadah r.a, “Bagaimanakah sandal Rasulullah saw. itu?” Anas r.a menjawab : “Kedua belahnya mempunyai tali qibal (tali sandal yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di antara dua jari kaki) (HR. Abu Daud)
Sandal pada zaman Rasulullah dipakai untuk multi fungsi, untuk berburu, untuk berdagang, menggembala kambing, bahkan untuk berperang.
Dalam Hadist malah disebutkan bahwa Rasul Saw dan para sahabat waktu itu, berwudhu dan Shalat dengan menggunakan Sandal. Tentu saja keadaan waktu itu yang masih beralaskan padang pasir menjadi alasannya.
Ibnu Umar berkata, “Saya melihat Rasulullah saw menggunakan sandal yang gundul tak berbulu. Beliau pun berwudhu tanpa melepaskannya. Karena itu, saya pun suka menggunakannya.” (HR.Tirmidzi,Bukhari,Abu Dawud,MAlik,dan Ahmad)
Amru bin Huraits meriwayatkan, “Saya melihat Rasulullah saw.mendirikan Shalat dengan menggunakan sepasang sandal yang berlubang (bertambal).” (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Sandal pada zaman Rasulullah dipakai untuk multi fungsi, untuk berburu, untuk berdagang, menggembala kambing, bahkan untuk berperang.
Dalam Hadist malah disebutkan bahwa Rasul Saw dan para sahabat waktu itu, berwudhu dan Shalat dengan menggunakan Sandal. Tentu saja keadaan waktu itu yang masih beralaskan padang pasir menjadi alasannya.
Ibnu Umar berkata, “Saya melihat Rasulullah saw menggunakan sandal yang gundul tak berbulu. Beliau pun berwudhu tanpa melepaskannya. Karena itu, saya pun suka menggunakannya.” (HR.Tirmidzi,Bukhari,Abu Dawud,MAlik,dan Ahmad)
Amru bin Huraits meriwayatkan, “Saya melihat Rasulullah saw.mendirikan Shalat dengan menggunakan sepasang sandal yang berlubang (bertambal).” (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Ketika Nabi Musa a.s menghadap Allah Swt di Bukit Tursina, maka disaat itu diperintahkan kepada Nabi Musa as : “lepas kedua sandal mu wahai Musa kau berada di lembah yang suci” (QS Thaahaa 12).
Namun saat Rasulullah Saw Mi’raj naik ke sidratul muntaha berjumpa Allah Swt, beliau tidak di perintahkan untuk membuka kedua sandalnya.
Sampai-sampai para penyair Arab zaman dahulu dalam syair-syairnya, menulis “manakah yang lebih mulia, sandal Rasulullah Saw atau Malaikat Jibril a.s?. Malaikat Jibril a.s tidak bisa naik ke hadhratullah untuk berjumpa dengan Allah Swt, sedangkan sandalnya Rasulullah Saw bisa naik sampai ke hadhratullah.
Tentu saja Malaikat Jibril as lebih mulia dari sandal, sandal hanya terbuat dari kulit kambing. Akan tetapi karena sandal tersebut terikat dengan kaki Nabi Muhammad Saw, walaupun terbuat dari kulit kambing, maka beliau tidak diperintah membuka kedua sandalnya.
Boleh jadi ini sebagai tanda bahwa orang-orang yang terikat hatinya dengan Rasulullah Saw akan sangat dekat dengan Allah Swt. Allah Swt tidak memerintahkan semua yang bersama Rasul untuk berpisah, bahkan sandalnya pun tidak diperintahkan dibuka. Boleh jadi hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang hatinya yang terikat cinta pada Rasulullah Saw, kelak Allah-pun tidak akan memisahkannya dan akan bersama-sama Rasulullah Saw di Surga. Aamiin.
Sandal Rasulullah itu dahulu beliau pakai untuk dakwah dalam rangka mensyiarkan Risalah Dienul Islam. Dahulu Sandal Rasulullah dipakai terbatas di lingkungan rumahnya di Mekkah dan juga Madinah. Sepanjang hidup entah sudah berapa kali Rasulullah Saw berganti sandal. Yang pasti, salah satu bekas Sandal Rasulullah Saw tersebut kini tersimpan rapi di salah satu ruangan rahasia di dalam Museum Negara Topkapi Istanbul,Turki hingga kini. (lihat gambar)
Sandal Rasul itu kini berdiam di sana, tapi mungkin tidak ada yang pernah menyangka bahwa jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pemakainya (Rasulullah Saw) kini bukan hanya terbatas di Mekkah atau Madinah, tapi sudah sampai di Eropa, Asia, Amerika, Afrika, Cina, India dan Australia lewat Risalah Dienul Islam.
Sang pemilik sandal itu meninggalkan jejak yang begitu mendalam di seluruh alam raya dan di qalbu milyaran kaum muslimin di seluruh dunia.
Sampai-sampai para penyair Arab zaman dahulu dalam syair-syairnya, menulis “manakah yang lebih mulia, sandal Rasulullah Saw atau Malaikat Jibril a.s?. Malaikat Jibril a.s tidak bisa naik ke hadhratullah untuk berjumpa dengan Allah Swt, sedangkan sandalnya Rasulullah Saw bisa naik sampai ke hadhratullah.
Tentu saja Malaikat Jibril as lebih mulia dari sandal, sandal hanya terbuat dari kulit kambing. Akan tetapi karena sandal tersebut terikat dengan kaki Nabi Muhammad Saw, walaupun terbuat dari kulit kambing, maka beliau tidak diperintah membuka kedua sandalnya.
Boleh jadi ini sebagai tanda bahwa orang-orang yang terikat hatinya dengan Rasulullah Saw akan sangat dekat dengan Allah Swt. Allah Swt tidak memerintahkan semua yang bersama Rasul untuk berpisah, bahkan sandalnya pun tidak diperintahkan dibuka. Boleh jadi hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang hatinya yang terikat cinta pada Rasulullah Saw, kelak Allah-pun tidak akan memisahkannya dan akan bersama-sama Rasulullah Saw di Surga. Aamiin.
Sandal Rasulullah itu dahulu beliau pakai untuk dakwah dalam rangka mensyiarkan Risalah Dienul Islam. Dahulu Sandal Rasulullah dipakai terbatas di lingkungan rumahnya di Mekkah dan juga Madinah. Sepanjang hidup entah sudah berapa kali Rasulullah Saw berganti sandal. Yang pasti, salah satu bekas Sandal Rasulullah Saw tersebut kini tersimpan rapi di salah satu ruangan rahasia di dalam Museum Negara Topkapi Istanbul,Turki hingga kini. (lihat gambar)
Sandal Rasul itu kini berdiam di sana, tapi mungkin tidak ada yang pernah menyangka bahwa jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pemakainya (Rasulullah Saw) kini bukan hanya terbatas di Mekkah atau Madinah, tapi sudah sampai di Eropa, Asia, Amerika, Afrika, Cina, India dan Australia lewat Risalah Dienul Islam.
Sang pemilik sandal itu meninggalkan jejak yang begitu mendalam di seluruh alam raya dan di qalbu milyaran kaum muslimin di seluruh dunia.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad Saw berserta Keluarganya, dan para sahabat yang mengikutinya dankita ummatnya hingga akhir zaman.
https://www.facebook.com/berkah747
Tidak ada komentar:
Posting Komentar