ARTIKEL
INI KHUSUS DEWASA DILARANG KERAS MEMBUKA DAN MEMBACANYA ANAK DIBAWAH UMUR
KAMI ADMIN
BLOG IKS MENERIMA ARTIKEL KEILMUAN APAPUN, SILAHKAN
KIRIM KEemail ke mrsyahrudin8@gmail.com
ATAU SMS / WhatsApp KE +62852 4965 9667 atau fb sayahttps://web.facebook.com/rudi.banjarmasin.5 syaratnya bukan copy/jiplak dari blog/grup manapun asli karya tulis tangan sendiri
”.harap
untuk tidak mengirim mahar dalam bentuk uang dan apabila masih mengirim juga
itu diluar tanggung jawab saya baik secara hukum Negara dan agama”
Oleh
fb Muzij .
SangPendosa Dari Asfalas Safilin
Mengenal Sosok Hammah bin Al Haim
dalam Kalimah Isti'adzah Hammah
===================================
===================================
permisi dewan admin dan warga IKS
semuanya, ijinkan saya berbagi wawasan pengetahuan mengenai kaji kalimah
berikut :
أعوذبكلمات اللّه التّامّة من كلّ شيطان وهامّة ومن كلّ
عين لامّة
A’uudzu bikalimaatillahit
taammati ming kulli syaithonin wa haammah wa mingkulli ‘aiinil laammah.
Artinya : “Aku berlindung dengan
kalimat Allah yang Maha Sempurna dari semua syaitan dan hammah dan dari
pandangan mata yang menyeramkan.”
akan tetapi, thread post ini
bukan sebuah pengijazahan melainkan hanya sebatas sebuah wawasan pengetahuan
saja.
silahkan datangi ke ulama ahli
kalimah tsb dan langsung saja kita mulai kajinya...
sudah menjadi sunatullah, bahwa
setiap manusia pasti akan diuji dengan beragam bentuk ujian.
beragam ujian tersebut sengaja
Allah hadirkan untuk mengetahui siapa di antara hamba-hamba-Nya yang paling
baik amalnya.
Al-Qur'an menyebutnya dengan
istilah "ahsanu amalan".
dengan hadirnya beragam ujian
tersebut, akan terlihat jelas siapa yang mudah mengeluh, meratapi nasib,
mengutuk keadaan, hingga akhirnya putus asa terhadap rahmat Allah dan siapa
yang tetap teguh menjaga keimanannya dengan sikap ridho dan sabar terhadap
serangkaian ujian yang datang silih berganti dalam kehidupannya.
ujian dan cobaan yang menimpa
seseorang akan menjadi parameter keimanannya.
adapun orang yang memegang teguh
keimanannya akan selalu mendisiplinkan diri senantiasa berdoa kepada Allah dan
memohon perlindungan-Nya.
Apakah manusia itu mengira bahwa
mereka dibiarkan mengatakan kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?
(QS Al Ankabut : 2)
Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(QS Al Baqarah : 155)
Kamu sungguh-sungguh akan diuji
terhadap hartamu dan dirimu.(QS Ali ‘Imran : 186)
Syaitan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan
(kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.(QS : Al Baqarah 268)
Dan hasunglah siapa yang kamu
sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang
dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (QS Al Isra :
64)
seperti di maklumi bersama bahwa
makhluk hidup jelas lebih mulia daripada makhluk yang tak bernyawa dari makhluk
hidup seperti jin dan manusia.
adalah adapun yang mempunyai
tanggung jawab lebih utama daripada yang tidak mempunyai tanggung jawab seperti
binatang dan tumbuh-tumbuhan.
bagi yang mampu mempertanggung
jawabkan setiap tindakannya adalah lebih tinggi kedudukannya dan lebih mulia
disisi Allah dari makhluk hidup yang gagal mempertanggung jawabkan
tindakan-tindakannya.
nah dari sini kemudian muncul
pertanyaan " bagaimana mengetahui yang gagal dan yang berhasil ?"
tentunya lah pasti melalui cobaan
dan ujian !
oleh sebab itu kehidupan manusia
dan jin sebagai makhluk yang bertanggung jawab tidak luput dari ujian dan
cobaan, ini merupakan suatu keniscayaan.
"(Allah)Yang menjadikan mati
dan hidup, supaya Dia menguji kami, siapa diantara kami yang lebih baik
amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" .( QS Al-Mulk :2 )
"Apakah kami mengira, bahwa
kami akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang
sabar".(QS Al-Imran :142)
salah satu cara Allah melakukan
ujian adalah dengan menciptakan penggoda yang dalam hal ini adalah setan.
disisi lain, manusia juga
mendambakan sebuah kebajikan dan kebahagiaan.
bagaimana mungkin kita mengetahui
kebaikan kalau tidak ada kejahatan ?
bagaimana kita merasakan
nikmatnya kejujuran dan ketulusan, kalau tidak pernah tahu atau mengalami pengkhianatan
dan keculasan ?
jika demikian, harus ada yang
tampil, bukan saja dalam bentuk buruk, tetapi juga mengantar orang lain menjadi
buruk, dan itulah setan.
sungguh tepat sebuah ungkapan
yang menyatakan "manusia mengenal kebaikan, sejak ia mengenal setan."
adapun threadpost ini adalah
bagian yang mengarah ke hal itu.
sewaktu dahulu kita masih kecil,
pasti kita pernah disuguhkan sebuah kisah pembunuhan pertama kali antara
manusia di muka bumi yaitu kisah Habil dan Qobil sebagaimana termaktub didalam Al-Quran.
"Ceritakanlah kepada mereka
kisah kedua putra Adam (Qabil dan Habil) dengan sebenarnya. Ketika keduanya
mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah satunya dan tidak diterima
dari yang lainnya. Maka berkata yang tidak diterima kurbannya, ‘Sungguh aku
akan membunuhmu.’ Dan berkata yang diterima kurbannya, ‘Sesungguhnya Allah
hanya menerima kurban dari orang-orang bertakwa."
"Sungguh kalau kamu
menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, sekali-kali aku tidak menggerakkan
tanganku aku membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Robb sekalian
alam. Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan membawa dosa (pembunuhan
ini) dan dosa kamu sendiri yang lain, maka kamu menjadi penghuni neraka, dan
yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zhalim." (QS.
Al-Maidah: 27-29).
cerita singkatnya, Nabi Adam dan
Siti Hawa setiap mempunyai anak adalah kembar berbeda jenis kelamin (sekali
lahir cewek dan cowok atau berpasangan).
Nabi Adam dan Siti Hawa dikarunia
anak sebanyak 40 putra dan putri dari 20 kali kehamilan, dari 40 anak itu
diantaranya adalah pasangan Qabil bersama Iqlimiya (Iqlima) yang berparas
cantik, sedangkan pasangan kembar adiknya bernama Habil dan Layudha berparas
kurang menarik.
sewaktu remaja Qobil berprofesi
seorang petani dan Habil berprofesi peternak kambing.
beriring dengan masa keremajaan
mereka berdua, Allah memerintahkan Nabi Adam untuk menikahkan antar pasangan
tersebut dengan proses pernikahan selang seling.
ketika Nabi Adam hendak
menikahkan antara Qobil dengan Layudha dan Habil dengan Iqlimiya, Qobil
memprotes dan membangkang perintah ayahnya dikarenakan Layudha tidak berparas
cantik seperti Iqlimiya dengan menyatakan bahwa Iqlimiyah lebih berhak menikah
dengannya dari pada dengan Habil karena Iqlimiyah saudara kembarnya.
pembangkangan Qobil terhadap
ayahnya ditengahi oleh Allah, maka Allah memerintahkan kepada Nabi Adam agar
Qobil dan Habil berkurban sebagai tanda ketaqwaan antara keduanya dan sebagai
bukti tanda dari antara mereka siapa yang berhak menikah dengan Iqlimiya
(saudara kembar Qobil).
maka Qobil yang berprofesi
sebagai petani berqurban dengan gandum yang jelek dan Habil yang berprofesi
sebagai peternak berqurban dengan seekor kambing yang muda dan gemuk.
Allah menurunkan api yang
menyambar dari langit untuk mengambil qurban yang diterima yaitu qurbannya
Habil dan meninggalkan qurbannya Qobil.
dikarenakan qurban Qobil tidak
diterima Allah maka Qobil mengancam akan membunuh Habil agar Habil tidak bisa
menikah dengan saudara kembarnya Iqlimiya, sebagaimana Firman Allah diatas.
kemarahan dan kebencian Qobil
tidak hanya sampai disana, kemarahannya berlanjut hingga pembunuhan Habil oleh
Qobil.
mengetahui kakaknya Qobil akan
membunuhnya maka Habil memperingatkan kakaknya berulang kali agar takut kepada
Allah namun tidak diindahkan oleh Qobil nasehat adiknya itu. (disini setan
kecil berperan).
Habil menyatakan kepada Qobil
bahwa ia tidak akan melawan kepada Qobil karena takut kepada Allah sebagaimana
Firman Allah diatas.
disini awal sejarah hadits Nabi
Muhammad tentang pembunuhan, yang membunuh dan dibunuh berada dineraka.
dalam sejarah Habil dan Qobil,
Habil tidak menggerakkan dan tidak juga berkeinginan membunuh maka ia disurga.
dari cerita yang kita baca atau
kita dengar dari guru-guru kita, jarang sekali menceritakan siapa tersangka
utama dibalik pembunuhan tersebut.
tersangka dibalik pembunuhan
tersebut adalah HAMMAH BIN ALHAIM BIN LAQIS BIN IBLIS.
Hammah bin Alhaim bin Laqis bin
Iblis adalah aktor dibalik pembunuhan Habil oleh Qobil dan yang merusak niat
qurban Qobil menjadi mengurbankan hal yang buruk dari hasil taninya dan merusak
tali silaturahmi antara Qobil dan Habil.
Hammah saat menggoda Qobil yaitu
saat diri Hammah masih kecil, namun ia telah mengerti pembicaraan dan bertugas
merusak tanaman dan ikatan silaturahmi.
keturunan dan muridnya lah yang
melanjutkan perjuangannya Hammah dalam merusak tanaman dan ikatan silaturahmi,
menakuti tentang kemiskinan dan yang diceritakan pada ayat-ayat diatas hingga
masa kita sekarang.
Hammah dengan banyaknya kesalahan
akhirnya bertaubat kepada Allah melalui Nabi Nuh dan Allah menerima taubat
Hammah.
dalam perjalanan taubatnya Hamah
menemui Nabi Ya’qub, Nabi Yusuf, Nabi Ilyas, Nabi Musa dan belajar Taurot
darinya, Nabi Isa dan belajar Injil darinya, terakhir menemui Rasulullah
Muhammad SAW dan belajar Al-Quran dari beliau.
keterangan kisahnya sbb.
Umar bin khothob berkata :
“Suatu hari kami duduk bersama
nabi SAW, di gunung Tihamah.
tiba-tiba muncul seorang lelaki
tua sambil memegang tongkat.
Dia kemudian mengucapkan salam kepada
Rasulullah SAW.
Nabi bersabda ‘ini naghomah
(suara kawanan lebah) dan suara jin. Siapa kau?’.
Dia menjawab ‘saya Hammah bin
Al-Haim bin Laqis bin Iblis’.
Nabi bertanya ‘berarti antara kau
dan Iblis, dua generasi?’.
Dia menjawab ‘betul’.
Nabi SAW bertanya ‘ berapa
umurmu?’.
Dia menjawab ‘saya hidup hampir
selama dunia dihuni oleh manusia’.
Nabi bertanya ‘maksudnya
bagaimana?’.
Dia menjawab ‘di malam Qobil
membunuh Habil; saya masih kanak-kanak, umur beberapa tahun. Saat itu saya
sudah bisa memahami pembicaraan dan bermain di sejumlah perbukitan. Saya
perintah agar tanaman dirusak dan memutuskan silaturahmi ’.
Nabi Bersabda,”alangkah buruknya
perbuatan orang tua yang dikutuk dan anak muda yang diajarnya”
“Janganlah sebutkan lagi hal itu
karena aku sudah bertaubat kepada Allah.Aku pernah bersama Nuh di masjidnya dan
beberapa orang yang beriman dari kaumnya.Aku terus-menerus mencela caranya
menyampaikan dakwah kepada kaumnya sehingga dia menangis dan aku juga turut
menangis.
Aku termasuk orang yang menyesal
atas perbuatan itu dan aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang
-orang yang jahil.
Aku katakan pada Nuh,Wahai Nuh
aku termasuk orang yang ikut andil berperan serta dengan pembunuhan yang
dilakukan Qabil yang menumpahkan darah orang yang berbahagia dan mati syahid
dari anak Adam.Apakah menurutmu,taubatku masih di terima?
Nuh menjawab ,”Wahai
Hammah,berhasratlah terhadap kebaikan dan lakukanlah itu, sebelum muncul
penyesalan dan kerugian.
Sesungguhnya aku telah membaca
apa yang diturunkan Allah kepadaku bahawa tak seorang hambapun yang bertaubat
kepada Allah melainkan Allah akan menerima taubatnya, karena itu ambillah wudhu
dan bersujudlah.
akupun terus melaksanakan apa
yang diperintahkan Nuh kepadaku.
ketika aku sedang sujud diserukan
kepadaku, ”angkatlah kepalamu karena taubat bagimu sudah turun dari langit”
maka akupun senantiasa bersujud
kepada Allah selama setahun.
Saya juga pernah bersama Hud AS
di Masjidnya, bersama kaumnya yang beriman. Saya mencela dakwahnya, karena
pernah mendoakan jelek atas kaumnya. Hingga dia dan saya menangis. Dia berkata,
‘saya telah menyesali perbuatan itu. Dan berlindung pada Allah agar tidak
tergolong kaum Bodoh’.
Saya juga pernah bersama Sholih
AS, di Masjidnya, bersama kaumnya yang beriman. Saya mencela dia terus, karena
pernah mendoakan jelek atas kaumnya. Hingga dia dan saya menangis.
Saya juga pernah berkunjung pada
Yaqub AS. Juga pernah mendampingi hingga diberi kedudukan penting oleh Yusuf
AS.
Juga sering menemani Ilyas AS di
beberapa jurang, sekarang ini saya baru bertemu dia.
Saya juga pernah bertemu dan
diajar sebagaian kitab Taurat, oleh Musa AS. Dan dipesan ‘jika kau bertemu Isa
bin Maryam, sampaikan salam saya padanya!’.
Setelah bertemu, saya
menyampaikan salam Musa padanya AS. Dia berpesan ‘kalau kau bertemu Muhammad,
sampaikan salam saya padanya!’.
Dua mata Rasulullah SAW berlinang
airmatanya, dan menangis.
Lalu bersabda ‘semoga Salam atas
Isa AS, selama dunia belum Kiamat, begitu pula pada kau Hammah, yang telah
menyampaikan titipan salam pada saya’.
Dia berkata ‘ya Rasulullah,
perlakukan saya, seperti Musa AS memperlakukan saya. Dia telah mengajarkan
sebagaian kitab Taurat pada saya’.
Nabi SAW mengajarkan padanya:
1. Surat Al-Mursalat.
2. Surat Annaba.
3. Surat Attakwir.
4. Al-Falaq.
5. Annas.
6. Al-Ikhlash.
2. Surat Annaba.
3. Surat Attakwir.
4. Al-Falaq.
5. Annas.
6. Al-Ikhlash.
Lalu Nabi bersabda ‘laporkan
keperluanmu pada kami! Seringlah datang kemari!’.”
Umar bin Al-Khatthab RA berkata,
“Rasulullah SAW telah wafat, namun belum pernah ‘memberitakan kematian’ Hammah,
pada kami. Kami tidak tahu dia masih hidup, atau telah wafat.
terima
kasih
silahkan gabung dengan grup ilmu kekayaan sejati di Facebook klik disini. https://www.facebook.com/groups/mrsyahrudin8/ ( blog Ilmu
kekayaan sejati
warning...???
semua keilmuan yg ada diblog ini sudah diihlaskan pengizajah,tampa mahar/biaya
apapun lagi,baik penyatuan,sabatin atau istilah apapun juga,harap berhati-hati
terhadap penipun.
SARAN SAYA sebagai ADMIN , BAGI YG INGIN BERTANYA
LANGSUNG KEPENGIZAJAH UNTUK MEMBERIKAN MAHAR PULSA IHLAS,SEBAGAI ganti biaya balas sms
Sebagai
ucapan terimakasih anda atas adanya blog ini silahkan transfer Donasi uang ke BANK BRI : 4554-01-005033-53-2 An. SAHRUDIN,
Nb.isi
artikel ini saya ambil dari grup
FACEBOOK blog Ilmu
kekayaan sejati, isi artikel sepenuhnya tanggung jawab pemosting, diluar tanggung jawab saya selaku
admin dan pengelola blog,segala apapun akibat dari dibacanya blog ini menjadi
tanggung jawab peribadi pembaca masing-masin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar