BLOG IKS TERBARU

Karena ada suatu hal (teknis) yang menyebabkan email untuk blog ini terblokir, maka kami menyiapkan blog baru untuk membackup artikel-artikel dalam blog iks ini.
blog iks terbaru:
https://rudibanjarmasin.blogspot.com/
Dan blog baru tersebut masih dalam proses migrasi artikel dari blog ini.
terima kasih.

UNTUK DIPAHAMI

Konten di blog ini berasal dari berbagai daerah di nusantara dengan beragam agama, bahasa, budaya, dan kepercayaan yang berbeda. keberagaman adalah kekayaan dan keistimewaan bangsa kita. DAN KONTEN DI BLOG INI TIDAK UNTUK DINILAI BAIK ATAU BURUK DAN DIPERDEBATKAN, JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT SILAKAN DIBACA, JIKA TIDAK, SILAKAN DITINGGALKAN DAN TAK PERLU MENGHUJAT.

Rabu, 21 Februari 2018

rahasia hari ke-8



*Blog ini didirikan  untuk melestarikan kearipan budaya ilmu nusantra agar tidak dilupakan dan punah ditelan zaman oleh anak cucu yg sudah percaya dgn tehnologi,kalau bukan kita yg melestarikan siapa lagi,kalau tidak sekarang kapan lagi,bangsa yang besar adalah bangsa yg tidak melupakan sejarah.
 ARTIKEL INI KHUSUS DEWASA DILARANG KERAS MEMBUKA DAN MEMBACANYA ANAK DIBAWAH UMUR
KAMI ADMIN BLOG IKS MENERIMA ARTIKEL KEILMUAN APAPUN, SILAHKAN KIRIM KEemail ke   mrsyahrudin8@gmail.com  
ATAU SMS / WhatsApp  KE   +62852 4965 9667   atau fb sayahttps://web.facebook.com/rudi.banjarmasin.5  syaratnya bukan copy/jiplak dari blog/grup manapun asli karya tulis tangan sendiri
”.harap untuk tidak mengirim mahar dalam bentuk uang dan apabila masih mengirim juga itu diluar tanggung jawab saya baik secara hukum Negara dan agama”
Oleh fb  Muzij .
 silahkan gabung dengan grup ilmu kekayaan sejati  di Facebook  klik disini.  https://www.facebook.com/groups/mrsyahrudin8/  ( blog Ilmu kekayaan sejati
Axel Halcyon membagikan tautan
Assalamualaikum para warga iks(diambil dari blog kepunyaan pacik saya  semasa semasa discroll news feed group ini saya terserempak dengan saudara yang ingin mengetahui sirr(rahasia) hari ke-8
Demikianlah sedikit sebanyak yg saya tahu mengenai amalannya semoga berkah Salam Sejahtera dari Malaysia
(asma bagi amalan ini menggunakan bahasa ibroni yg kebiasaannya dijumpai dalam kitab kuning(hikmah)
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صلي على محمد وآل محمد
Ini adalah petua dan amalan tua dari tanah Melayu yang mulai pupus berkubur.
Saya tergerak untuk berkongsi petua ini bersama Tuan dan Puan. Ada pun petua ini berfaedah untuk meyelesaikan segala urusan, dan menyampaikan apa-apa jua hajat.
Sebelumnya, mungkin pembaca yang budiman sedikit bingung: apa dia hari ke(de)lapan itu? Bukankah bilangan hari cuma ada tujuh? Mari kita redah serba sedikit kaji petua ini.
Dalam kejadian penciptaan, Allāh tabāraka wa ta‘āla menyelesaikan segala penciptaan selama 6 hari – maksudnya adalah 6 peristiwa, yang tidak dahulu-mendahului satu sama lain karena Allāh tidak tertunduk pada masa. Pada “hari” ke-7, Allāh pun ber-istiwa‘, yang satu di antara beberapa maknanya adalah beristirahat. Namun pun demikian, tidak lah Allāh berhenti dari mengerjakan urusan-urusan-Nya pada hari ke-7 (Sabbat) dan kembali mengerjakan segala segala urusannya pada hari pertama setelahnya, sebagaimana sangkaan puak kafir Yahudi sebagaimana diabadikan dalam Al Qur’ān1
وقالت اليهود يد الله مغلولة غلت أيديهم ولعنوا بما قالوا
Dan orang-orang Yahudi itu berkata: “Tangan Allah terbelenggu”, padahal tangan merekalah yang terbelenggu dan mereka pula dilaknat dengan sebab apa yang mereka telah katakan itu …
Demikianlah puak-puak Yahudi kemudian menetapkan bahwa bilangan hari bagi diri mereka sebanyak 7 hari, dan kebiasaan ini diteruskan oleh puak-puak Nasrani dan Islam pula, serta menjadi kelaziman di seluruh belahan dunia. Namun pun demikian, ada sesetengah bangsa yang menetapkan bagi diri mereka bilangan hari yang lebih, ambil contoh bangsa Batak kuno sebelum kedatangan Nasrani dan Islam, yang menetapkan 30 bilangan hari yang berulang-ulang.
Ada pun kaji petua ini menyandarkan pada pengetahuan bahwa tidaklah Allāh pernah berhenti dari melaksanakan segala urusan-Nya. Sungguh Allāh sentiasa “sibuk” menetapkan apa-apa yang Dia kehendaki, dan mengubah atau menghapus apa-apa yang Dia tetapkan sekehendak-Nya. Sesungguhnya segala penetapan serta pengubahan itu terjadi sepanjang hari ke-1 sehinggalah hari ke-7, yakni segala yang berkaitan dengan langkah, rezeki, pertemuan dan maut, semua terjadi pada hari-hari tersebut. Adapun hari ke-8 adalah hari yang pelik; ianya sebarang hari, namun saat wujud ia di alam nāsut, sesiapa yang masuk ke dalam hari itu akan terkeluar dari segala ketetapan Allāh, dengan kehendak Allāh dan izin-Nya, dan sungguh-sungguh Allāh tidak terpaksa dalam kehendak-Nya. Pada hari yang kelapan, di tangan-Nya Allāh hanya memegang urusan maut, sedangkan tiga ketetapan lain diserah kepada hamba-Nya.
Adapun kunci masuknya satu saja: nāfi-kan diri dan itsbāt-kan Allāh. Tiada yang lain.
Untuk melaksanakan petua ini, hendaklah seseorang itu
Memahami dengan sebenarnya nāfi-itsbāt.
Melihat keadaan hari. Hari ke-8 wujud ke alam nāsut ditandai dengan permulaan hari atau petang hari yang teruk gelapnya; rembang hitam menutupi kaki langit, seolah-olah ia mengisyaratkan akan terjadinya badai yang amat dahsyatnya pada hari itu.
Jika permulaan hari atau petang hari adalah sedemikian, maka kaidah mengimbau hari berupa jampi dan sedikit amalan tidaklah wajib diperbuat lagi melainkan kaidah melangkahnya saja yang diperbuat. Namun tidak mengapa pula jika kaidah mengimbau hari itu tetap diperbuat.
Jika permulaan hari tidaklah sedemikian, maka hendaklah kaidah mengimbau hari diperbuat sehinggalah petangnya hari menjadi sedemikian itu, dan tunaikanlah segala hajat sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar keesokan harinya. Demikian pula jika petang hari tidak sedemikian itu, maka hendaklah kaidah mengimbau hari diperbuat sehinggalah terbit fajar dengan keadaan yang sedemikian itu dan tunaikan segala hajat dari terbit fajar itu hinggalah terbenam matahari.
Kaidah mengimbau hari adalah sebagaimana saya utarakan berikut ini.
Amalkan di dalam rumah, di atas tempat yang suci, berdiri atau duduk, menghadap kiblat, dengan keadaan berwudhu. Dilarang keras mengamalkan ini dalam keadaan berhadas besar atau kecil.
Mulakan dengan Basmalah.
بسم الله الرحمن الرحيم
Bismillāhirraḥmānirraḥīm
Keluarkan ibu jari tangan kanan sambil ucapkan padanya
Inilah Bābul Jalīl
Calitkan ibu jari tangan kanan itu ke langit-langit mulut, ambillah air zamzam tubuh – yaitu air yang ada di langit-langit, sambil berucap
Aku mengambil air telaga Al Kautsar
Coretkan ke pucuk dahi dekat tumbuhnya anak rambut sambil berucap
يا أهي أشر أهي ، أدوني
Yā Ahya Asyur Ahya, Adūnay
Wahai Aku yang adalah Aku, Tuhan Kami
Kemudian calitkan ibu jari tangan kanan itu ke langit-langit mulut sambil berucap
Aku mengambil air telaga Al Kautsar
Coretkan ke dagu, sambil berucap
يا سبوت ، إل شدي ، إلوهم
Yā Sabawut, Il Syadday, Ilūhim
Wahai (Pemilik) Balatentara, Yang Maha Berkecukupan lagi Mencukupi, Tuhan Sekalian Kami
Kemudian calitkan kembali ibu jari tangan kanan itu ke langit-langit mulut sambil berucap
Aku mengambil air telaga Al Kautsar
Lalu coretkan ke pipi kanan, sambil berucap
يا بينه ، يا شم عقي
Yā Bīnah, Yā Syam ‘Aqya
Wahai (Pemilik) Pengetahuan, Wahai Jalan
Terakhir, calitkan ibu jari tangan kanan itu ke langit-langit mulut sambil berucap
Aku mengambil air telaga Al Kautsar
Dan coretkan ke pipi kiri, sambil berucap
يا شم اقط ، يا عزوم
Yā Syam ’Aqtha, Yā‘Azūm
Wahai Yang Bertindak, Wahai Yang Agung
Sebagai catatan, seru-seruan di atas adalah menyeru asmā’ Allāh tabāraka wa ta‘ālā semata, sebagaimana bangsa-bangsa sebelum kita menyeru-Nya. Jadi tidaklah kita menyeru pada nama sebarang berhala atau sesembahan batil.
Kaidah melangkahnya adalah membaca jampi berikut ini terlebih dahulu, baru keluar dari rumah dengan langkah kanan.
Bismillāhirraḥmānirraḥīm
Aku turun di saat hari yg kelapan
Binasa engkau hari yg kelapan, binasalah aku
Tidak binasa engkau hari yg kelapan, tidak binasalah aku
Bersaksi bulu roma tunggalku
Bersaksi bayang-bayang tunggalku
Tiada ku dengar tiada ku rasa
Inilah Dzāt yang suci sempurna
Tiadalah aku melihat sekalian makhluk, melainkan aku melihat Allāh
Dan tiadalah aku melihat diriku, melainkan aku melihat Allāh
Dia lah Allāh, tidak berhuruf tidak bersuara
Yā Allāhu, yā Ḥayyū, Yā Qayyūmu, lā Yamūtu
Fa innama yaqūlu lahū kun fa yakūn
Demikianlah, semoga bermanfaat bagi Tuan dan Puan.
ijazahnya untuk ilmu ini
mengucapkan Qabiltu (
قبلت), kemudian
menghadiahkan bacaan Al Fātiḥah 1x kepada Dato Raja Hulu Ampu
وصلى الله على محمد وآل محمد

warning...??? semua keilmuan yg ada diblog ini sudah diihlaskan pengizajah,tampa mahar/biaya apapun lagi,baik penyatuan,sabatin atau istilah apapun juga,harap berhati-hati terhadap penipun.
SARAN SAYA sebagai ADMIN , BAGI YG INGIN BERTANYA LANGSUNG KEPENGIZAJAH UNTUK MEMBERIKAN MAHAR PULSA IHLAS,SEBAGAI ganti biaya balas sms
Sebagai ucapan terimakasih anda atas adanya blog ini silahkan  transfer Donasi uang  ke BANK BRI : 4554-01-005033-53-2  An.  SAHRUDIN,
Nb.isi artikel ini saya ambil dari grup FACEBOOK   blog Ilmu kekayaan sejati, isi artikel sepenuhnya tanggung jawab pemosting, diluar tanggung jawab saya selaku admin dan pengelola blog,segala apapun akibat dari dibacanya blog ini menjadi tanggung jawab peribadi pembaca masing-masin
·          Dilarang menjiplak ,copy,mengambil,artikel keilmuan ini tanpa izin admin atau pemilik keilmuan.


2 komentar:

DISCLAIMER

Semua isi artikel di blog ini kami ambil dari grup facebook blog Ilmu kekayaan sejati, isi artikel sepenuhnya adalah tanggung jawab sang pemosting, dan jika ada akibat tidak baik dari blog ini semua menjadi tanggung jawab pribadi pembaca masing-masing di luar tanggung jawab admin atau pengelola blog ini.

Semua keilmuan yg ada di blog ini sudah diikhlaskan pengizajah, tanpa mahar/biaya apapun, baik penyatuan, sebatin atau istilah apapun juga, harap berhati-hati terhadap segala jenis PENIPUAN. Kami tidak bertanggung jawab atas segala penipuan yang mengatasnamakan blog ini.

Paling banyak dicari Minggu ini

DILARANG KERAS!!

Menjiplak, mengcopy, mengambil artikel keilmuan dari blog ini tanpa izin admin atau pemilik keilmuan. hak cipta dilindungi UU.