Sandal Rasulullah SAW
“Allahumma solli ala Sayyidina Muhammad”
Pada Zaman Rasul Saw dahulu, dengan alam padang pasir Mekkah dan
Madinah yang panas di waktu siang dan dingin di waktu malam, maka Sandal
merupakan kebutuhan penting saat itu. Sandal waktu itu umumnya terbuat
dari kulit binatang.
Bentuk Sandal Rasulullah Saw, dalam hadits
diriwayatkan Abu Qatadah r.a, “Bagaimanakah sandal Rasulullah saw. itu?”
Anas r.a menjawab : “Kedua belahnya mempunyai tali qibal (tali sandal
yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di antara dua jari kaki)
(HR. Abu Daud)
Sandal pada zaman Rasulullah dipakai untuk multi
fungsi, untuk berburu, untuk berdagang, menggembala kambing, bahkan
untuk berperang.
Dalam Hadist malah disebutkan bahwa Rasul Saw dan
para sahabat waktu itu, berwudhu dan Shalat dengan menggunakan Sandal.
Tentu saja keadaan waktu itu yang masih beralaskan padang pasir menjadi
alasannya.
Ibnu Umar berkata, “Saya melihat Rasulullah saw
menggunakan sandal yang gundul tak berbulu. Beliau pun berwudhu tanpa
melepaskannya. Karena itu, saya pun suka menggunakannya.”
(HR.Tirmidzi,Bukhari,Abu Dawud,MAlik,dan Ahmad)
Amru bin Huraits
meriwayatkan, “Saya melihat Rasulullah saw.mendirikan Shalat dengan
menggunakan sepasang sandal yang berlubang (bertambal).” (HR Tirmidzi
dan Ahmad)
Ketika Nabi Musa a.s menghadap Allah Swt di Bukit
Tursina, maka disaat itu diperintahkan kepada Nabi Musa as : “lepas
kedua sandal mu wahai Musa kau berada di lembah yang suci” (QS Thaahaa
12).
Namun saat Rasulullah Saw Mi’raj naik ke sidratul muntaha
berjumpa Allah Swt, beliau tidak di perintahkan untuk membuka kedua
sandalnya.
Sampai-sampai para penyair Arab zaman dahulu dalam
syair-syairnya, menulis “manakah yang lebih mulia, sandal Rasulullah Saw
atau Malaikat Jibril a.s?. Malaikat Jibril a.s tidak bisa naik ke
hadhratullah untuk berjumpa dengan Allah Swt, sedangkan sandalnya
Rasulullah Saw bisa naik sampai ke hadhratullah.
Tentu saja
Malaikat Jibril as lebih mulia dari sandal, sandal hanya terbuat dari
kulit kambing. Akan tetapi karena sandal tersebut terikat dengan kaki
Nabi Muhammad Saw, walaupun terbuat dari kulit kambing, maka beliau
tidak diperintah membuka kedua sandalnya.
Boleh jadi ini sebagai
tanda bahwa orang-orang yang terikat hatinya dengan Rasulullah Saw akan
sangat dekat dengan Allah Swt. Allah Swt tidak memerintahkan semua yang
bersama Rasul untuk berpisah, bahkan sandalnya pun tidak diperintahkan
dibuka. Boleh jadi hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang hatinya
yang terikat cinta pada Rasulullah Saw, kelak Allah-pun tidak akan
memisahkannya dan akan bersama-sama Rasulullah Saw di Surga. Aamiin.
Sandal Rasulullah itu dahulu beliau pakai untuk dakwah dalam rangka
mensyiarkan Risalah Dienul Islam. Dahulu Sandal Rasulullah dipakai
terbatas di lingkungan rumahnya di Mekkah dan juga Madinah. Sepanjang
hidup entah sudah berapa kali Rasulullah Saw berganti sandal. Yang
pasti, salah satu bekas Sandal Rasulullah Saw tersebut kini tersimpan
rapi di salah satu ruangan rahasia di dalam Museum Negara Topkapi
Istanbul,Turki hingga kini. (lihat gambar)
Sandal Rasul itu kini
berdiam di sana, tapi mungkin tidak ada yang pernah menyangka bahwa
jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pemakainya (Rasulullah Saw) kini
bukan hanya terbatas di Mekkah atau Madinah, tapi sudah sampai di Eropa,
Asia, Amerika, Afrika, Cina, India dan Australia lewat Risalah Dienul
Islam.
Sang pemilik sandal itu meninggalkan jejak yang begitu
mendalam di seluruh alam raya dan di qalbu milyaran kaum muslimin di
seluruh dunia.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah
untuk Nabi Muhammad Saw berserta Keluarganya, dan para sahabat yang
mengikutinya dankita ummatnya hingga akhir zaman.
https://www.facebook.com/berkah747