*Blog ini didirikan untuk
melestarikan kearipan budaya ilmu nusantra agar tidak dilupakan dan punah
ditelan zaman oleh anak cucu yg sudah percaya dgn tehnologi,kalau bukan kita yg
melestarikan siapa lagi,kalau tidak sekarang kapan lagi,bangsa yang besar
adalah bangsa yg tidak melupakan sejarah.
ARTIKEL
INI KHUSUS DEWASA DILARANG KERAS MEMBUKA DAN MEMBACANYA ANAK DIBAWAH UMUR
”.harap
untuk tidak mengirim mahar dalam bentuk uang dan apabila masih mengirim juga
itu diluar tanggung jawab saya baik secara hukum Negara dan agama”
Oleh fb Muzij .
Mengenal Lebih Dekat Sang Malaikat Matahari
====================================
thread post ini bukan sebuah pengijazahan melainkan hanya
sebatas sebuah wawasan pengetahuan saja, silahkan datangi ke para ahlinya atau
datangi ke Pondok Pesantren Suryalaya..
permisi dewan admin dan warga IKS semuanya, ijinkan saya berbagi
wawasan pengetahuan mengenai malaikat matahari...
post ini sengaja saya share guna sebagai wawasan pengetahuan
saja sekaligus sebagai pengobat rasa rindu kekangenan saya terhadap Syekh Ahmad
Shohibul Wafa Tajul 'Arifin (Abah Anom)
berikut salah satu amalan doa yang saya dapat dari Pondok
Pesantren Suryalaya.
أَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ
جَعَلَ الْيَوْمَ عَافِيَةً وَجَاءَالشَّمْسُ مِنْ مَطْلَعِهَا
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ
خَيْرَهَذَا الْيَوْمِ وَادْفَعْ عَنِّيْ شَرَّهُ
اَللَّهُمَّ نَوِّرْ
قَلْبِيْ بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ كَمَا نَوَّرْتَ اْلأَرْضَ بِنُوْرِ شَمْسِكَ
اَبَدًا. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ يَا نُوْرَ
النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ
المَعْمُوْرِ
أَسْأَلُكَ أَنْ
تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ
وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم مِشْكَاتِيْ
وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ
وَضُحَاهَا وَنَفْسِ مَا سِوَاهَا أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً
بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ
الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ
عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
اللهم اغْفِرْ لَنَا
وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ
اللهم اغفرلى وملك الشمس
“Segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan hari ini
sejahtera dan telah terbit matahari dari tempatnya.
Ya Allah, berilah aku kebaikan hari ini dan jauhkanlah dariku
keburukan hari ini.
Ya Allah, terangilah hatiku dengan cahaya hidayah-Mu,
sebagaimana telah Engkau terangi bumi dengan cahaya-Mu terus menerus dengan
rahmat-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara semua yang mengasihi.”
Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan
Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul
Ma'mur,
aku meminta kepadaMu agar Engkau memberiku cahaya, yang
dengannya aku dapat mencari petunjukMu, dan dengannya aku menunjukkan
tentangMu. Dan yang terus-menerus mengiringiku dalam kehidupanku dan setelah
berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku.
Dan aku meminta padaMu dengan wasilah matahari beserta cahayanya
di pagi hari, dan kemulyaan yang wujud pada selain matahari, agar Engkau
menjadikan matahari ma'rifat padaMu (yang ada padaku) bersinar menerangiku,
tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana
pada rembulan kemaha-esaan dikala purnama.
Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak,
seiring berjalannya hari dan tahun.
Dan berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami
Muhammad, sang pamungkas para nabi dan Rasul.
Dan segala Puji hanya milik Allah tuhan penguasa alam.
Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada
saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang
telah meninggal.
Ya Allah ampunilah aku dan malaikat matahari.
--------------------------------------------------------------------------
doa diatas diberikan kepada para salik yg mengambil ribath pada
Abah Anom.
setelah sekian lama doa tsb diterima oleh diri saya, dalam
sebuah perjalanan nya terbukalah rahasia doa tsb.
doa tsb pertama kali membukakan suatu rahasianya sedikit demi
sedikit kepada diri saya, ketika saya telah mendengar tentang pidatonya Syeikh
Nazim Adil Haqqani di suryalaya.
berikut pidato dari Syeikh Nazim Adil Haqqani :
Kita saat ini hidup di zaman sulit dan serba kekurangan.
Kekurangan orang-orang yang kuat, kekurangan orang-orang yang memiliki iman,
kekurangan orang yang memiliki cahaya (nur) ilahi. Padahal tanpa nur Ilahi,
segala kepandaian yang dimiliki manusia menjadi tidak ada apa-apanya.
Banyak ‘ulama dan cendikiawan di berbagai madrasah dan mejelis
ilmu mengajarkan macam-macam ilmu pengetahuan. Tapi ilmu pengetahuan itu hanya
ibarat lilin-lilin kecil saja dan menjadi tak berguna tanpa adanya api yang
membawa cahaya. Meskipun orang membuat lilin-lilin sebesar pohon-pohon kelapa,
apa artinya lilin-lilin itu kalau tidak dapat menerangi. Maka selain mencari lilinya,
cari pula apinya yang menimbulkan cahaya.
Allah adalah cahaya langit dan bumi. Cahaya Allah disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW. lalu meneruskannya kepada para Sahabatnya dan para
sahabatnya meneruskannya lagi kepada generasi-generasi sholih berikutnya. Dari
mereka cahaya itu terus tersalurkan kepada orang-orang yang “siap” dan “mau”
menerimanya. Itulah para mursyid thoriqoh. Ada 41 thariqoh di dunia, 40
diantaranya memperoleh Nur Ilahi melalui Sayyidina Ali bin Abi Tholib KW. Hanya
satu yang memperoleh Nur Ilahi melalui Sayyidina Abu Bakar as-Shadiq, itulah
thariqah Naqsyabandiyyah.
Sekarang, tidak banyak lagi orang-orang yang membawa obor Nur
Ilahi itu. Di Indonesia yang penduduknya banyak inipun, orang pembawa obor Nur
Ilahi tidak lebih dari sepuluh jari tangan jumlahnya. salah satunya adalah
Beliau yang ada disebelah saya, Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin.
Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin ini sudah berusia lanjut,
dan sudah agak lemah keadaan fisiknya. Saya tidak tahu apakah Nur Illahi yang
dibawanya akan putus sampai pada beliau saja, atau masih akan berlanjut pada
orang lain. Tapi saya yakin dan berharap, sesudah beliau nanti masih akan ada
orang lain yang menjadi pembawa Nur Illahi itu. Siapakah orangnya, saya tidak
tahu.
Maka Anda sekalian para hadirin, ambillah Nur Illahi itu dari
beliau saat ini. Mumpung beliau masih ada, mumpung beliau masih hadir di tengah
kita, sulutkan Nur Illahi dari kalbu beliau kepada kalbu anda masing-masing.
Orang yang hidup di dunia tanpa Nur Illahi adalah orang yang
buta. Dan (Syekh Nazim mengutip al-Qur’an), “Barang siapa yang didunia ini
buta, maka di akhiratnya pun akan buta”. Sekali lagi, dapatkanlah Nur Ilahi
dari orang-orang seperti Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin.
Beliau (Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul ‘Arifin) nampaknya saja
tertunduk dan tidur.
Sebetulnya beliau tidak tidur. Dari kalbu beliau terpancar pesan-pesan
kepada kalbu saya. Saya berbicara dan menyampaikan semua pesan ini bukan dari
isi kalbu saya sendiri. Saya mengambilnya dari kalbu beliau. Di hadapan beliau
saya terlalu malu untuk tidak mengambil apa yang ada pada kalbu beliau. Saya
malu untuk berbicara hanya dengan apa yang ada pada kalbu saya sendiri.
Demikianlah apa yang saya perlu saya sampaikan kepada anda
semua.
(Lalu Syekh Nazim menutup pembicaraannya dengan tahlil, sholawat
dan do’a).
setelah mendengar isi tentang pidato Syekh Nazim Haqqani
bergejolak jiwa ini dan berkecamuk berbagai pertanyaan didalam pikiran.
keguncangan pada diri saya tsb dialami oleh saya dalam beberapa
minggu.
kemudian keguncangan tsb diobati oleh Allah SWT dengan hadirnya
Abah Anom secara ruhani menemui saya, lantas beliau memasukkan sebuah Nur
kedalam dada saya.
setelah masuknya Nur tsb menjadi lapanglah dada saya dan
keguncangan yang melanda diri saya menjadi terangkat, dari sinilah mulai
sedikit demi sedikit tersingkap rahasia yang tersembunyi dari doa diatas, sedikit
demi sedikit juga saya mulai mengenal sosok malaikat matahari.
berbicara mengenai sosok malaikat matahari ini, pertama kali
diketahui oleh saya dari sebuah buku bacaan yang merujuk sumbernya dari kitab
Daqoiqul Akhbar.
kapan tepatnya saya membaca buku bacaan tsb, saya tidak ingat
secara pasti, bila tidak salah antara ketika saya berumur masih sekolah SD atau
SMP.
dahulu sewaktu saya menerima doa diatas, sempat terlintas sebuah
pertanyaan dalam diri yaitu " kok,...dalam salah satu bait kalimat doanya,
ada yang berisi kalimatnya sama seperti kalimat yg ada dikitab Daqoiqul Akhbar
yang pernah dibaca oleh orang sholeh yang ingin bertemu malaikat matahari,
jangan² ini doa supaya bisa akrab dengan malaikat matahari." tanya dalam
benak pikiran saya pada waktu itu.
tapi pertanyaan dalam benak pikiran saya yang pada waktu itu,
tidak saya tindak lanjuti lagi alias saya abaikan begitu saja, yang terpenting
tinggal amalkan saja, prinsip saya pada saat itu.
baiklah, adalah lebih bagusnya saya munculkan kembali mengenai
malaikat matahari yg diceritakan pada kitab Daqoiqul Akhbar, barangkali masih
ada yang belum mengetahui kisah tsb.
berikut kisahnya:
dikisahkan ada seorang lelaki yang senantiasa memohon ampun
untuk dirinya juga memohonkan ampun malaikat matahari.
dengan izin Allah , malaikat matahari menemui orang tadi dan
menanyakan apa maksudnya selalu mendoakannya.
laki-laki tersebut menjawab, bahwa ia mendoakannya karena ingin
dibawa ke matahari dan ia ( malaikat matahari ) mau menanyakan kepada malaikat
maut kapan saat kematiannya ( laki-laki tersebut ).
setelah itu, malaikat matahari membawanya ke matahari. Lantas,
malaikat matahari menemui malaikat maut untuk menanyakan kapan saat kematian
laki-laki itu.
setelah membuka–buka buku catatannya, malaikat maut mengatakan
bahwa ajal laki-laki tersebut tidak lama lagi dan ia akan mati ditempat itu (
dimatahari ).
benar saja, akhirnya pemuda tsb meninggal dimatahari.
bila pada kisah diatas, pemuda tsb akhirnya bisa bertemu
malaikat matahari dan meninggal dimatahari, lantas apa yang didapat oleh
saya???
yang didapat oleh saya yaitu tumbuhnya sebuah kesadaran supaya
bisa segera berbenah diri dan berbekal diri untuk kampung akhirat.
kenapa sebuah kesadaran yang didapat oleh diri saya???
ya, memang itulah yang saya rasakan, bukankah secara isi pada
doa diatas, bila dipahami secara seksama arahnya bisa kita tebak larinya yaitu
akan menuju pada tumbuhnya sebuah kesadaran.
akrab kepada malaikat matahari memang membuahkan hasil sebuah
kesadaran.
saking tidak percayanya saya akan hasil ini maka saya sempat
melakukan riset mengenainya.
dari hasil riset tsb, memang saya dapati bahwa orang² yg akrab
dg malaikat matahari saya dapati mereka mempunyai kesadaran diri yg sangat
tinggi sehingga terpatri pada jiwanya seolah-olah dirinya berasa seakan sudah
berada pada hari berkumpul dipadang mahsyar.
perihal mengenai gambaran keadaan jiwa mereka bisa seperti itu,
ternyata para sahabat nabi juga banyak yang mengalami hal yang sama seperti
yang dirasakan oleh jiwa² orang yang sudah akrab dg malaikat matahari.
malah saya meyakini sekali bahwa para sahabat nabi memang sudah
akrab sekali dengan malaikat matahari.
diantara beberapa sahabat nabi yg saya yakini sudah akrab dg
malaikat matahari yaitu sahabat Haritsah dan sahabat Mu'adz.
Anas RA berkata: ketika Rasulullah SAW sedang berjalan dan
berjumpa dengan seorang pemuda dari sahabat Anshor.
Rasulullah bertanya: bagaimanakah keadaanmu hai Haritsah pada
pagi ini?
Jawabnya: saya kini menjadi seorang mukmin yang sungguh-sungguh.
Rasulullah berkata: Hai Haritsah, perhatikan perkataanmu, sebab
tiap kata itu harus ada bukti hakikinya.
maka Haritsah berkata: Ya Rasulullah jiwaku jemu dari dunia,
sehingga saya bangun malam dan puasa siang hari, kini seolah-olah aku
berhadapan dengan ‘Arsy dan seolah-olah aku melihat neraka yang penghuninya
sedang menjerit-jerit di dalamnya.
Nabi bersabda: Engkau telah melihat, maka tetapkanlah (jangan
barubah).
Haritsah berkata: Ya Rasulullah, do’akan aku mati syahid, maka
Nabi berdo’a untuknya dan ketika pada suatu hari ada panggilan untuk berjihad,
maka dialah orang pertama menyambutnya dan akhirnya dia yang pertama mati
syahid.
ketika ibunya mendengar berita bahwa anaknya telah mati syahid,
ia datang bertanya kepada Nabi : Ya Rasulullah beritahukan kepadaku tentang
Haritsah putraku, jika ia disurga aku tidak akan menangis atau menyesal, tapi
jika lain dari itu, maka aku akan menangis selama hidupdi dunia!
jawab Nabi : Haritsah, bukan hanya satu surga tetapi surga
didalam surga-surga dan Haritsah telah mencapai Firdaus yang tertinggi.
maka kembalilah ibu Haritsah sambil tertawa dan berkata :
untung-untung bagimu hai Haritsah.
Anas RA juga berkata:
pada suatu hari Mu’adz bin Jabbal masuk ketempat Nabi sambil
menangis, maka ditanya oleh Nabi : bagaimanakah keadaanmu pagi ini hai Mu’adz?
Jawab Mu’adz : aku pagi ini mukmin benar-benar kepada Allah.
Nabi bersabda: Tiap kata-kata yang benar harus ada bukti
hakikatnya. Maka apakah bukti pernyataanmu itu?
Jawab Mu’adz: Ya Nabiyallah, kini jika aku berada diwaktu pagi
merasa mungkin tidak sampai sore dan jika sore ,aku merasa tidak akan sampai
pagi dan tiap melangkahkan kaki merasa mungkin tidak dapat melangkah yang lain
dan terlihat kepadaku seolah-olah manusia semua telah dipanggil untuk menerima
suratan amal bersama dengan Nabi-nabi dan berhala-berhalanya yang disembah
selain Allah dan juga seolah-olah saya melihat siksa ahli neraka dan pahala
ahli surga.
maka Nabi bersabda : Engkau telah mengetahui, maka tetapkanlah.
selain itu Rasulullah SAW juga menguatkan pula dengan bersabda:
Sesungguhnya NUR jika masuk dalam hati, maka menjadi terbuka dan lapanglah
dadanya.
sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah yang demikian itu ada
tandanya?
Jawab Nabi: Ya ada, yaitu merenggangkan (memisahkan) diri dari
dunia tipuan dan condong kepada akhirat yang kekal dan bersiap-siap untuk
menghadapi mati sebelum datangnya maut.
adalah dengan masuknya nur kedalam diri maka semua hakikat
perkara itu akan kelihatan yang menjadi semestinya dan apa adanya sehingga bisa
mengetahui bahwa akhirat itu adalah perkara yang hak dan tetap wujudnya
sedangkan dunia itu nantinya akan rusak.
para pengamal doa diatas bila sudah mulai tertarik memperhatikan
kepada matahari dan dalam jiwanya mulai tergambar hal-hal yang nanti dibawah,
maka sudah mulai ada pendekatan dari sosok malaikat matahari kediri kita.
memang malaikat matahari bila mau mendekat kediri kita maka
dirinya akan membuat diri kita akan condong terhadap mengingat kepada hari
kiamat dan hari pengadilan dipadang mahsyar.
“Sesunguhnya tanda Kiamat yang pertama kali muncul adalah
terbitnya matahari dari arah barat.”
“Tidak akan terjadi Kiamat hingga ada dua kelompok yang saling
berperang… (lalu beliau menuturkan hadits, dan di dalamnya:) hingga matahari
terbit dari barat, lalu jika ia telah terbit, maka semua orang akan beriman,
ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum
itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”
“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah
barat, jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan
beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman
sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”
“Tahukah kalian ke mana perginya matahari (saat itu)?”
Para Sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”
Beliau bersabda, “Sesungguhnya matahari ini berjalan hingga
sampai ke tempat menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu dia tersungkur sujud, dan
senantiasa demikian hingga dikatakan kepadanya, ‘Bangunlah! Kembalilah ke
tempatmu pertama kali datang.’
Kemudian dia kembali datang di waktu pagi dan terbit dari tempat
terbitnya,
kemudian dia berjalan hingga sampai ke tempat menetapnya di
bawah ‘Arsy, lalu dia tersungkur sujud, dan senantiasa demikian hingga
dikatakan kepadanya, ‘Bangunlah! Kembalilah ke tempatmu pertama kali datang.’
Kemudian dia kembali datang waktu pagi dan terbit dari tempat terbitnya,
kemudian dia berjalan lagi sementara manusia tidak
mengingkarinya sedikit pun hingga dia kembali ke tempat menetapnya di bawah
‘Arsy, hingga dikatakan kepadanya, ‘Bangunlah! Terbitlah dari tempamu
terbenam.’ Kemudian dia kembali datang di waktu pagi dan terbit dari tempat
terbenamnya.’
selanjutnya Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kalian tahu kapan
itu terjadi? Hal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang yang
belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya.”
Allahumma nawwir qolbi binuri hidayatika kama nawwartal ardho bi
nuri syamsika
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang
(yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang
berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu)
dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir
menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis),
Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah
memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.(QS.An Nur : 24)
bersambung....
warning...???
semua keilmuan yg ada diblog ini sudah diihlaskan pengizajah,tampa mahar/biaya
apapun lagi,baik penyatuan,sabatin atau istilah apapun juga,harap berhati-hati
terhadap penipun.
SARAN SAYA sebagai ADMIN , BAGI YG INGIN BERTANYA
LANGSUNG KEPENGIZAJAH UNTUK MEMBERIKAN MAHAR PULSA IHLAS,SEBAGAI ganti biaya balas sms
Sebagai
ucapan terimakasih anda atas adanya blog ini silahkan transfer Donasi uang ke BANK BRI :
4554-01-005033-53-2 An.
SAHRUDIN,
Nb.isi
artikel ini saya ambil dari grup
FACEBOOK blog Ilmu kekayaan sejati, isi
artikel sepenuhnya tanggung jawab pemosting, diluar
tanggung jawab saya selaku admin dan pengelola blog,segala apapun akibat dari
dibacanya blog ini menjadi tanggung jawab peribadi pembaca masing-masin