BY.ASRANI KAL-SEL 082148882127
Wahai dangsanak coba renungkan pendapat ulun ini dan tolong beri komentar... Hidup manusia bagaikan sekeping uang logam yg memiliki dua sisi yg berbeda yaitu ...1.Sisi syari'at yg behubungan dgn dzahir/ jasmani ...2.Sisi haqikat yg berhubungan dgn bathin/rohani.....Jika sekeping uang logam memiliki dua sisi yg sama maka bs dipastikan bahwa uang itu tidak berguna dan tdk ada yg mau menerimanya sbg alat tukar krn uang itu palsu 1. Sisi syari'at menunjukkan nilai nominal berupa angka sebagai kapasitas/ nilai tukar sbg alat pembayaran dlm transaksi itulah kapasitas pada sisi syari'at .....Apa yg tampak pada sisi syari'at itulah yg memberikan petunjuk tentang nilai dan harga diri seseorang baik dihadapan manusia atau pun dihadapan Tuhan nya....Apa yg dia tampilkan maka itulah yg harus dia pertanggung jawabkan sebagai nilai tukar dalam kapasitas nya sebagai manusia... 2.Sisi haqikat utk menunjukkan nilai intrinsik dgn logo/ lambang negara dlm kapasitas nya utk memberikan jaminan sbg alat tukar yg sah dlm setiap transaksi itulah fungsi dari sisi haqikat....Jadi jika sekeping uang hanya memiliki nilai nominal pd kedua sisinya maka uang itu dinyatakan palsu dan tidak berguna...Bgt juga sebaliknya jika sekeping uang hanya memiliki nilai intrensik pd kedua sisinya maka akan membuat bingung dan juga tdk bs diterima karena tdk ada nilai tukar nya jd dia tdk bs di kenali sbg nilai tukar jd sm juga dgn uang palsu.... Itulah gambaran diri manusia yg juga memiliki dua sisi....Yaitu...1. Sisi dzahir syari'at yg merupakan nilai nominal yg menyatakan kapasitas kemanusiaan nya.,..2. Sisi bathin haqikat yg merupakan nilai intrensik yg menyatakan kaqasitas ke ilahian NYA....Dua sisi yg berbeda melekat pada diri manusia dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain nya....Pada haqikatnya kedua sisi melekat pada sekeping logam namun pada kenyataan nya ia bertolak belakang/berlawanan arah namun dia tidak berpisah atau disebut dwi Tunggal dalam istilah jawanya
BY.ASRANI KALSEL
Wahai dangsanak coba renungkan pendapat ulun ini dan tolong beri komentar... Hidup manusia bagaikan sekeping uang logam yg memiliki dua sisi yg berbeda yaitu ...1.Sisi syari'at yg behubungan dgn dzahir/ jasmani ...2.Sisi haqikat yg berhubungan dgn bathin/rohani.....Jika sekeping uang logam memiliki dua sisi yg sama maka bs dipastikan bahwa uang itu tidak berguna dan tdk ada yg mau menerimanya sbg alat tukar krn uang itu palsu 1. Sisi syari'at menunjukkan nilai nominal berupa angka sebagai kapasitas/ nilai tukar sbg alat pembayaran dlm transaksi itulah kapasitas pada sisi syari'at .....Apa yg tampak pada sisi syari'at itulah yg memberikan petunjuk tentang nilai dan harga diri seseorang baik dihadapan manusia atau pun dihadapan Tuhan nya....Apa yg dia tampilkan maka itulah yg harus dia pertanggung jawabkan sebagai nilai tukar dalam kapasitas nya sebagai manusia... 2.Sisi haqikat utk menunjukkan nilai intrinsik dgn logo/ lambang negara dlm kapasitas nya utk memberikan jaminan sbg alat tukar yg sah dlm setiap transaksi itulah fungsi dari sisi haqikat....Jadi jika sekeping uang hanya memiliki nilai nominal pd kedua sisinya maka uang itu dinyatakan palsu dan tidak berguna...Bgt juga sebaliknya jika sekeping uang hanya memiliki nilai intrensik pd kedua sisinya maka akan membuat bingung dan juga tdk bs diterima karena tdk ada nilai tukar nya jd dia tdk bs di kenali sbg nilai tukar jd sm juga dgn uang palsu.... Itulah gambaran diri manusia yg juga memiliki dua sisi....Yaitu...1. Sisi dzahir syari'at yg merupakan nilai nominal yg menyatakan kapasitas kemanusiaan nya.,..2. Sisi bathin haqikat yg merupakan nilai intrensik yg menyatakan kaqasitas ke ilahian NYA....Dua sisi yg berbeda melekat pada diri manusia dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain nya....Pada haqikatnya kedua sisi melekat pada sekeping logam namun pada kenyataan nya ia bertolak belakang/berlawanan arah namun dia tidak berpisah atau disebut dwi Tunggal dalam istilah jawanya
BY.ASRANI KALSEL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar